skip to main content

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN ASERTIVITAS (Studi Korelasi pada Siswa di SMA Negeri 9 Semarang)

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara regulasi emosi dengan asertivitas pada remaja, serta mengetahui kemampuan regulasi emosi dalam memprediksi besarnya variasi yang terjadi pada asertivitas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 362 orang, dengan menggunakan cluster random sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 187 orang yang terdiri dari 5 kelas. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari Skala Regulasi Emosi (28 aitem; α=0.888) dan Skala Asertivitas (26 aitem; α=0.842). Analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana mengungkapkan bahwa ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas (rxy=0.385; p=0.000), maka hipotesis diterima. Artinya, semakin tinggi regulasi emosi, maka semakin tinggi asertivitas. Sebaliknya, semakin rendah regulasi emosi, maka semakin rendah asertivitas. Koefisien determinasi menunjukkan secara simultan regulasi emosi dapat menjelaskan perubahan asertivitas sebesar 14.8%, dan selebihnya 85.2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Fulltext View|Download
Keywords: Emotion Regulation, Assertiveness, Adolescence

Article Metrics:

  1. Alberti, R. dan Emmons, M. (2002). Your perfect right: hidup lebih bahagia dengan mengungkapkan hak. Terjemahan Buditjahya, Ursula. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  2. Anindyajati, M. & Karima, C. M. (2004). Peran harga diri terhadap asertivitas remaja penyalahgunaan narkoba. Jurnal Psikologi, 2, 49-73
  3. Balter, L. & Tamis-LeMonda, Catherine. S. (2003). Child psychology: a handbook of contemporary issues. New York: Psychology Press
  4. Faridh, Ridhayati. (2008). Hubungan antara regulasi emosi dengan kecenderungan kenakalan remaja. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. [Online]. Diambil dari: http://psychology.uii.ac.id/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi-04320316.pdf. Diunduh pada tanggal 6 September 2014
  5. Farkhaeni, Akhmeda. (2011). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap konsep diri pada mahasiswa fakultas psikologi uin Jakarta. Skripsi. [Online]. Diambil dari: repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../AKHMEDA%20FARKHAENI-FPS.PDF
  6. Goleman, Daniel. (2007). Emotional Intelligence. Terjemahan Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
  7. Gunarsa, S. D. (2004). Dari anak sampai usia lanjut. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  8. Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi anak dan remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  9. Gross, James J. (2002). Emotion regulation: Affective, cognitive, and social consequences. Journal of Psychophysiology, 39, 281-291
  10. Hartley, P. (2001). Interpersonal communications: second edition. New York: Routledge
  11. Hurlock, E. B. (1996). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
  12. Kirst, Laura. K. (2011). Investigating the relationship between assertiveness and personality characteristics. Thesis. [Online]. Diambil dari: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ua ct=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Fetd.fcla.edu%2FCF%2FCFH0004071 %2FKirst_Laura_K_201205_BS.pdf&ei=ibOsVKORMZPIuASfoCoBA&usg=AFQjCNFDOAZSSJBluLXM7cYcf2dP78sexQ&bvm=bv.83134100,d. c2E. Diunduh pada tanggal 28 Agustus 2014
  13. Kring, Ann M. & Sloan, Denise M. (2010). Emotion regulation and psychopathology: a transdiagnostic approach to etiology and treatment. New York: The Guilford Press
  14. Kurniasih, Wulan. & Pratisti, Wiwien Dinar. (2013). Regulasi emosi remaja yang diasuh secara otoriter oleh orang tuanya. Publikasi Ilmiah, 293-311
  15. Makmuroch. (2014). Keefektifan pelatihan ketrampilan regulasi emosi terhadap penurunan tingkat ekspresi emosi pada caregiver pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah Surakarta. Jurnal Psikologi, 6, 13-34
  16. Muawanah, L. B., Pratiko, Herlan., & Suroso. (2012). Kematangan emosi, konsep diri, dan kenakalan remaja. Jurnal Persona, 1, 6-14
  17. Novalia dan Dayakisni, Tri. (2013). Perilaku asertif dan kecenderungan menjadi korban bullying. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1, 169-175
  18. Pratisti, Wiwien Dinar. & Prihartanti, Nanik. (2012). Konsep mawas diri Suryomentaram dengan regulasi emosi. Jurnal Penelitian Humaniora, 13, 16-29
  19. Santrock, J. W. (2003). Adolescence: perkembangan remaja edisi keenam. Jakarta: Erlangga
  20. Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi kesebelas. Jakarta: Erlangga
  21. Stein, S. J. & Book, H.E. (2004). Ledakan eq: 15 prinsip dasar kecerdasan emosional meraih sukses. Bandung: Kaifa
  22. Syahadat, Yustisi Maharani. (2013). Pelatihan regulasi emosi untuk menurunkan perilaku agresif pada anak. Jurnal Psikologi Indonesia, 10, 20-36
  23. Tabloid Nakita. (2013). Pentingnya sikap asertif. [Online]. Diambil dari: http://www.tabloidnakita.com/read/1241/pentingnya-sikap-asertif. Diakses pada tanggal 17 Maret 2014
  24. Yasdiananda, Eric.W. (2013). Hubungan antara self esteem dengan asertivitas pada siswa kelas X sman 5 Merangin. Jurnal Psikologi Kepribadian, 1, 102-112

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.