skip to main content

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI KERJA DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA PEGAWAI INSTANSI PEMERINTAHAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 30 Apr 2015.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi kerja dengan employee engagement pada pegawai instansi pemerintahan. Employee engagement adalah kondisi psikologi positif pegawai bahwa dirinya mampu berkontribusi secara fisik, kognitif dan emosional yang ditandai dengan curahan energi dan mental dalam bekerja, perasaan terlibat yang kuat dan tertantang dengan pekerjaannya. Efikasi kerja adalah keyakinan terhadap kemampuan diri dalam mengorganisasikan dan menampilkan tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kemampuan tertentu. Populasi penelitian yaitu seluruh pegawai BAPPEDA DKI Jakarta dengan total 241 pegawai, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 79 pegawai. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian adalah simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala employee engagement (36 aitem, α = 0,917) dan skala efikasi kerja (41 aitem, α = 0,919). Analisis regresi sederhana menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,826 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti diterima, yaitu terdapat hubungan positif dan signifikan antara efikasi kerja dengan employee engagement dapat diterima. Efikasi kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 68,3% terhadap employee engagement.
Fulltext View|Download
Funding: Work Efficacy, Employee Engagement, Employees

Article Metrics:

  1. Albrecht, S. L. (2010). Handbook of Employee Engagement: Perspective, Issues, Research and Practice. USA: MPG Books Group
  2. Bandura, A. (2010). Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman and Company
  3. Federman, B. (2009). Employee Engagement: A Roapmap for Creating Profits, Optimizing Performance, and Increasing Loyalty. San Francisco: Jossey-Bass A Wiley Imprint
  4. Gallup World. (2013). Worldwide, 13% of Employees Are Engaged at Work, Low Workplace Engagement Offers Opportunities to Improve Business Outcomes. http://www.gallup.com/poll/165269/worldwide-employees-engaged-work.aspx#2. Diunduh pada tanggal 18 April 2014
  5. Gaol, Chr Jimmy L. (2014). A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep, Teori, dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik dan Bisnis. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi
  6. Gruman, J. A. & Saks, A. M. (2010). Performance Management and Employee Engagement. Human Resource Management Review, 21, Page 123-136. doi: 10.1016/j.hrmr.2010.09.004
  7. Robbins, S. P. dan Judge, T A. (2008). Perilaku Organisasi Jilid 2 edisi 12. Jakarta: Salemba Empat
  8. Schyns, B., Moldzio, T., (2009). The Value of Occupational Self Efficacy ini Selection and Development. British academy of management. 15-17
  9. Smith, G.R., & Markwick, C. (2009). Employee Engagement: A Review Of Current Thinking. UK: Institute for Employee Studies
  10. Thomas, Kenneth W. (2009). Instrinsic motivation at work. San Francisco: Berrett-koehler Publishers
  11. Truss, K. Kular, S. Gatenby, M. Ress, C. & Soane, E. (2008). Employee Engagement : A Literature Review. Kingston Hill: Tidak diterbitkan. http://business.kingston.ac.uk/sites/default/files/6_rp_emplyengag.pdf. Diunduh pada tanggal 17 Juli 2014
  12. Yuwono. dkk. (2005). Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.