skip to main content

RELIGIUSITAS DAN PEMAAFAN DALAM KONFLIK ORGANISASI PADA AKTIVIS ISLAM DI KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar pengaruh yang dapat diberikan oleh religiusitas terhadap pemaafan dalam konflik organisasi pada aktivis Islam di kampus Universitas Diponegoro khususnya dalam menghadapi konflik antar personal dalam satu organisasi. Pemaafan dibutuhkan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi akibat konflik antar personal dalam organisasi. Memaafkan tidak dapat muncul begitu saja, terdapat faktor yang mempengaruhi pemaafan diantaranya adalah personality traits. Personality traits sendiri terdiri dari dimensi-dimensi yang berkorelasi positif dengan religiusitas dimana seharusnya dimiliki oleh anggota organisasi keagamaan seperti rohis. Penelitian kuantitatif ini melibatkan anggota rohis baik rohis tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas di Universitas Diponegoro dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 191 orang yang diambil melalui metode unproportional stratified random sampling. Pengambilan data menggunakan metode self report dengan bantuan alat berupa skala yaitu Skala Pemaafan (29 aitem; α = 0,904) dan Skala Religiusitas (31 aitem; α = 0,915). Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara religiusitas dengan pemaafan dalam mengahadapi konflik organisasi pada mahasiswa aktivis Islam di kampus Universitas Diponegoro (rxy = 0,580; p < 0,001). Sumbangan efektif religiusitas terhadap pemaafan sebesar 33,6% sementara sisanya 66,4% dipengaruhi oleh faktor lain.

Fulltext View|Download
Keywords: pemaafan; religiusitas; konflik antar personal organisasi

Article Metrics:

  1. American Psychological Association. (2006). Forgiveness-definition and effects. Forgiveness: A Sampling of Research Result, 5
  2. Ancok, D. & Suroso, F. N. (2001). Psikologi islami. Yogyakarta: Pustaka Belajar
  3. Hendra. (2007). Definisi dasar dan tujuan dakwah kampus. Diunduh dari http://www.hdn.or.id/index.php/artikel/2007/definisi_dasar_dan_tujuan_dakwah _kampus
  4. Kurniati, N. M. (2011). Studi meta-analisis hubungan religiusitas dan pemaafan. Jurnal Ilmiah Psikologi, 5
  5. Masmuh, A. (2008). Komunikasi organisasi dalam perspektif teori dan praktek. Malang: UMM Press
  6. McCullough, M. C. (2001). Vengefulness: Relationship with forgiveness, rumination, well-being, and the big five. Personality and Social Psychology Bulletin, 601- 610
  7. McCullough, M. E., Fincham, F. D. & Tsang, Jo-Ann. (2003). Forgiveness, forberance, and time: The temporal unfolding of transgression-related interpersonal motivations. Journal of Social and Clinical Psychology, 19, 43-45
  8. Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba
  9. Smith, J. L. (2007). Social investment and personality: A meta-analysis of the relationship of personality traits to investment in work, family, religion, and volunteerism. Personality and Social Psychology Review, 68-86
  10. Syaikhul, M. (2013). Peran mahasiswa muslim dalam penggerak dakwah kampus dan masyarakat. Diunduh dari http://muhammad-syaikhulfisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-78841-UmumPeran%20Mahasiswa%20Muslim%20dalam%20Penggerak%20Dakwah%20Ka mpus%20dan%20Masyarakat.html
  11. Tsang, J., McCullough, M. E. & Hyot, W. T. (2005). Psychometric and rationalization accounts of the religion-forgiveness discrepancy. Journal of Social Issue, 61, 785-805
  12. Tsang, J., McCullough, M. E. & Fincham, F. D. (2006). Forgiveness and the psychological dimension of reconsiliation: A longitudinal analysis. Journal of Social and Clinical Psychology, 25, 404-428
  13. Umar, H. (2005). Sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.