skip to main content

PERBEDAAN SIKAP LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TERHADAP INFERTILITAS

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Oct 2015.

Citation Format:
Abstract
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa kontrasepsi. Dewasa ini infertilitas semakin banyak dijumpai, baik pada laki-laki maupun perempuan. Seiring dengan semakin tingginya angka infertilitas, maka cara individu dalam menyikapi fenomena infertilitas akan berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sikap laki-laki dan perempuan terhadap infertilitas. Subjek penelitian berjumlah 369 mahasiswa Universitas Diponegoro (182 laki-laki; 187 perempuan) yang berusia antara 19-22 tahun. Penelitian dilakukan di Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Fakultas Kesehatan Masyarakat jurusan Kesehatan Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan jurusan Ilmu Kelautan dan Fakultas Kedokteran program studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro. Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Sikap terhadap Infertilitas (22 aitem valid; α = 0,863). Hasil analisis data menggunakan Independent Sample T Test menunjukkan adanya perbedaan sikap terhadap infertilitas antara mahasiswa laki-laki dan perempuan (t(250) =2,958; p = 0,003). Pada mahasiswa yang menjadi subjek penelitian ini, laki-laki memiliki sikap yang lebih positif terhadap infertilitas daripada perempuan.
Fulltext View|Download
Keywords: sikap; infertilitas; jenis kelamin

Article Metrics:

  1. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  2. Azwar, S. (2011). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Benyamini, Y., Gozlan, M., & Kokia, E. (2009). Women’s and men’s perceptions of infertility and their associations with psychological adjustment: A dyadic approach. British Journal of Health Psychology, 14 , 1-16
  4. Chachamovich, J. R., Chachamovich, E., Ezer, H., Fleck, M. P., Knauth, D., & Passos, E. P. (2010). Investigating quality of life and health-related quality of life in infertility: A systematic review. Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology, 31(22) , 101-110
  5. Davidoff, L. L. (1991). Psikologi suatu pengantar. Jakarta: Erlangga
  6. Dayakisni, T., & Yuniardi, S. (2004). Psikologi lintas budaya. Malang: UMM Press
  7. Heffner, L. J., & Schust, D. J. (2008). At a glance, sistem reproduksi. Jakarta: Erlangga Medical Series
  8. Hidayah, N., & Hadjam, N. R. (2006). Perbedaan kepuasaan perkawinan antara wanita yang mengalami infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Humanitas: Indonesian Psychological Journal, 3(1) , 10-13
  9. Horton, P. B., & Hunt, C. L. (1991). Sosiologi . Jakarta: Erlangga
  10. Irwanto, dkk. (2002). Psikologi umum. Jakarta: PT Prenhallindo
  11. Marmi. (2013). Kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  12. Peronace, L. A., Boivin, J., & Schmidt, L. (2007). Patterns of suffering and social interactions in infertile men: 12 months after unsuccessful treatment. Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology, 28(2) , 105-114
  13. Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
  14. Ridenour, A. F., Yorgason, J. B., & Peterson, B. (2009). The infertility resilience model: Assessing individual, couple, and external predictive factors. Contemp Fam Ther, 31 , 34-51
  15. Santrock, J. W. (2002). Life-span development. Jakarta: Erlangga
  16. Soedarwo, V. S., & Sulistyowati, T. (2010). Sosiologi gender. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
  17. Syakbani, D. (2008). Gambaran kepuasan perkawinan pada istri yang mengalami infertilitas. Jakarta: Universitas Indonesia
  18. WHO. (2011). World health statistics 2011. Switzerland: WHO Department of Health Statistics and Informatics
  19. Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi pendidikan. Malang: UMM Press

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.