skip to main content

DINAMIKA PEMAAFAN PADA REMAJA PUTRI YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM PACARAN

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Meningkatnya kasus kekerasan pada perempuan khususnya kekerasan dalam pacaran (KDP) adalah latar belakang diadakannya penelitian ini. Banyak remaja yang tidak menyadari bahwa dirinya telah mengalami KDP. Ada pula remaja yang sadar bahwa dirinya mengalami KDP tetapi tidak berani bertindak tegas kepada pacar. Hanya sedikit remaja yang mengambil sikap tegas terhadap kekerasan yang dialami. Salah satu cara untuk memulihkan remaja yang mengalami KDP adalah dengan melakukan pemaafan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja akhir dan pernah mengalami KDP.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara dan observasi. Penelitian ini menemukan bahwa individu yang bias memaafkan secara total adalah individu yang mampu mengiklaskan masa lalu serta berpegang teguh pada ajaran agama masing-masing. Adanya rasa empati dan kemampuan mengiklaskan akan lebih memudahkan individu dalam melakukan pemaafan secara total. Sedangkan individu yang terus memelihara dendam serta berusaha untuk melampiaskannya dan terus mempertahankan rasa amarah akan menghambat terjadinya pemaafan secara total.Individu yang memiliki ketergantungan yang sangat kepada pihak yang menyakiti akan berusaha memendam rasa amarah, hal ini juga akan mengakibatkan individu tidak mampu memaafkan secara total.
Fulltext View|Download
Keywords: pemaafan; remaja; kekerasan dalam pacaran

Article Metrics:

  1. Amiel, S., & Heath, L. (2003). Family violence primary care. Oxford: Oxford University Press
  2. Karremans, J. C., Paul, Van Lange, A. M., & Ouwerker. (2003). When Forgiving, enhances psychological well-being: The role of interpersonal commitment. Journal of Personality and Social Psychology, 34(5), 1011-1026
  3. Macaskill, A., Maltby, J., & Liza, D. (2002). Forgiveness of self and others and emotional empathy. The Journal of Social Psychology, 142(5), 663-665
  4. Martha. (2003). Kekerasan dan hukum. Yogjakarta: UII Press
  5. McCulloungh, M. E., Wortington, E. L., & Rachal, K. C. (1997). Interpersonal forgiving in close relationship. Journal of Personality and Social Psychology, 73(2), 321-336
  6. McCulloungh, M. E., Wortington, E. L., Rachal, K. C., Sandage S. J., Brown, S. W., & Hight, T. L. (1998). Interpersonal forgiving in close relationship: II. Theoritical elaboration and measurement. Journal of Personality and Social Psychology, 75(6), 1586-1603
  7. McCulloungh, M. E., Bellah, C. G., Kilpatrick, S. D., & Johnson, J. L. (2001). Vengefulness: Relationship with forgiveness, rumination, well-being, and the big five. Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 601-610
  8. McCulloungh, M. E., Finchaman, F. D., & Tsang, J. (2003). Forgieness, forbearance and time: The temporal unfolding of transgression-related interpersonal motivations. Journal of Personality and Social Psychology, 84 (3), 540-557
  9. Ransley, C., & Spy, T. (2005). Forgiveness and the Healing Process: A Central Therapeutic Concern. New York: Taylor & Francis Group
  10. Smedes, L. B. (1984). Forgie and forget: Healing the hurts we don’t deserve. San Fransisco: Harpersan
  11. Takaku, S. (2001). The Affects of Apology and perspective taking on interpersona forgiveness: A dissonance-attribution model of interpersonal forgiveness. Journal of Personality and Social Psychology, 141(4), 494-508
  12. Zechmeister, J. S. & Romero, C. (2002). Victim and offender Accounts of interpersonal conflict: Autobiographical narratives of forgiveness and unforgiveness. Journal of Personality and Social Psychology, 82(4), 675-686

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.