slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
STUDI KASUS BENTUK DUKUNGAN SOSIAL PADA SUAMI ISTRI YANG DIDIAGNOSIS KANKER STADIUM AKHIR | Waluya | Jurnal EMPATI skip to main content

STUDI KASUS BENTUK DUKUNGAN SOSIAL PADA SUAMI ISTRI YANG DIDIAGNOSIS KANKER STADIUM AKHIR

Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 18 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract
Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji tentang studi kasus bentuk dukungan sosial pada pasangan suami istri yang didiagnosis menderita kanker stadium akhir. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus jenis multiple case. Penelitian dengan pendekatan studi kasus jenis multiple case artinya membandingkan (comparative) antara satu kasus dengan kasus lain (Yin, 2003). Peneliti dalam penelitian ini mengambil dua kasus berbeda dengan menentukan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Penelitian ini melibatkan dua pasangan suami istri yang salah satunya didiagnosis kanker stadium akhir. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan metode wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumen. Peneliti menggunakan model analisis eksplikasi data (Subandi, 2009). Peneliti ingin mengetahui bentuk dukungan sosial yang terjadi pada kedua pasangan suami istri yang salah satunya didiagnosis kanker stadium akhir. Hasil penelitian pada pasangan suami istri keluarga pertama menunjukkan adanya perbedaan dengan hasil penelitian pada pasangan suami istri keluarga kedua. Hasil penelitian pada pasangan suami istri keluarga pertama menunjukkan bahwa bentuk dukungan sosial seperti dukungan emosional, dukungan instrumental atau dukungan nyata, dan dukungan informasional membuat pasangan suami istri pertama merasa lebih kuat menjalani kehidupan setelah didiagnosis kanker stadium akhir. Selanjutnya, hasil penelitian pada pasangan suami istri keluarga kedua menunjukkan bahwa bentuk dukungan sosial seperti dukungan emosional dan dukungan informasional juga membuat pasangan suami istri kedua merasa lebih kuat menjalani kehidupan. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan yaitu dari bentuk dukungan instrumental berupa bantuan uang yang diperoleh. Perbedaan latar belakang keluarga seperti tingkat pendidikan rendah pada akhirnya mengharuskan pasangan suami istri keluarga kedua untuk bekerja sesuai dengan tingkat pendidikan yang telah ditempuh. Berbeda dengan pasangan suami istri keluarga pertama, pasangan suami istri keluarga kedua harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya selama menjalani pengobatan.
Fulltext View|Download
Keywords: pasangan suami dan istri; dukungan sosial; kanker

Article Metrics:

  1. Abdurachman, G. (2007). Mengenal kanker. Gorontalo: Website Resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo
  2. Depkes. (2009). Buku saku pencegahan kanker leher rahim & kanker payudara, direktorat pengendalian penyakit tidak menular direktorat jenderal pp & pl departemen kesehatan RI. Diunduh dari http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf, pada tanggal 18 Oktober 2013
  3. Gelrdard, K. & Gelrdard, D. (2011). Konseling keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  4. Gunarsa, Y. S. (2009). Asas-asas psikologi keluarga idaman. Jakarta: Gunung Mulia
  5. Hickner, J., Kent, S., Naragon, P., & Hunt, L. (2007). Physicians’ and patients’ view of cancer care by family physicians: A report from the american academy of family physicians national research network. Diunduh dari http://www.stfm.org/fmhub/fm2007/February/John126.pdf, pada tanggal 22 November 2013
  6. Institute, M. (2010). Research link: How families cope with cancer. Arizona: The University of Arizona. Diunduh dari http://mcclellandinstitute.arizona.edu/sites/mcclellandinstitute.arizona.edu/files/ResearchLink_ Cancer_2.4_0.pdf, pada tanggal 12 Mei 2014
  7. Jannah, I. (2008). Psiko harmoni rumah tangga. Surakarta: Indiva Pustaka
  8. Kertamuda, F. E. (2009). Konseling pernikahan untuk keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika
  9. Lewis, F. M. (2006). The effect of cancer survivorship on families and caregivers. Diunduh dari http://www.pccnc.org/pdf/Effects_of_Cancer_Survivorship.pdf, pada tanggal 22 November 2013
  10. Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011). Health psychology: Biopsychosocial interaction. Chichester, UK: John Wiley & Sons, Inc
  11. Schwartz, S. I. (2000). Intisari prinsip-prinsip ilmu bedah. (6 th Ed.). Indonesia: Penerbit buku kedokteran EGC. Diakses dari https://books.google.co.id/books?id=NbbKwDbXsmkC&dq=kategori+stadium+kanker&sitesec =reviews, pada tanggal 10 Desember 2014
  12. Subandi. (2009). Psikologi dzikir: Studi fenomenologi pengalaman transformasi religius. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  13. Thomas, E. M. & Weiss, S. M. (2000). Nonpharmachological interventions with chronic cancer pain in adults. Miami: University of Miami School of Medicine
  14. Walgito, B. (2002). Bimbingan & konseling perkawinan. Yogyakarta: Andi
  15. Yin, R. K. (2003). Case study research design and methods. (3th Ed.). London: Sage Publications

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.