1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient9127, author = {Prayoga Setiajie and Juningtyastuti Juningtyastuti and Susatyo Handoko}, title = {EVALUASI SETTING RELAY ARUS LEBIH DAN SETTING RELAY GANGGUAN TANAH PADA GARDU INDUK SRONDOL}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {4}, number = {2}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { A bstrak Jaringan tegangan menengah adalah salah satu pendistribusian tenaga listrik dari pembangkit menuju konsumen. Tegangan akan di bagi pada tiap penyulang untuk pendistribusiannya. Semakin besarnya tingkat kebutuhan konsumen, PLN di tuntut untuk menambah penyulang baru. Pendistribusian tenaga listrik membutuhkan keandalan dalam menjaga peralatan penyaluran dari gangguan diantaranya gangguan hubung singkat. Oleh karena itu untuk meminimalisir gangguan tersebut diperlukan sistem proteksi yang memenuhi persyaratan sensitifitas, keandalan, selektifitas dan kecepatan, yang semuanya tergantung pada ketepatan dalam setting peralatan proteksinya Salah satu peralatan proteksi yang di gunakan dalam jaringan tegangan menengah adalah relay arus lebih (OCR) dan relay hubung tanah (GFR). Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas evaluasi antara setting OCR dan GFR sebelum dan sesudah penambahan SRL 06 pada Gardu Induk Srondol. Hasil perbandingan antara perhitungan dan data terpasang pada Gardu Induk Srondol mendekati sama. Hasil perhitungan dari setting OCR pada sisi incoming di dapat nilai TMS = 0,258. Sedangkan setting OCR pada sisi outgoing didapat nilai TMS = 0,224. Penyetelan GFR pada sisi incoming di dapat nilai TMS = 0,423. Sedangkan setting GFR pada sisi outgoing didapat nilai TMS = 0,287 . Ini menunjukan bahwa setting yang terpasang pada Gardu Induk Srondol masih dalam kondisi baik. Kata kunci : setting OCR , setting GFR, proteksi, hubung singkat A bstract Medium voltage network is one of the distribution of electricity from generators to the consumer. The voltage will be separated to each feeder for its distribution. If the rate of consumer needs is higher, PLN demanded to add new feeder. Electric power distribution requires reliability in maintaining the distribution equipment from fault, including short circuit. So, to minimize the fault, protection system that meets the requirements of sensitivity, reliability, selectivity and speed, which is all depends on the precision in setting protection equipment One of the protective devices that used in medium voltage network is an over current relay (OCR) and ground fault relay (GFR. This research discusses evaluation between the OCR and GFR setting , in condition before and after the addition of SRL 06 at the Srondol substation. The comparison result between calculation and attached data in Srondol substation almost same. The calculation from OCR setting in incoming side acquired TMS = 0,258. Meanwhile the OCR setting in outgoing side acquired TMS = 0,224. GFR setting in incoming side acquired TMS 0,423. Meanwhile GFR setting in outgoing side acquired TMS = 0,287. This result showed that attached setting in Srondol Substation still considered in good condition. Keywords: OCR settings, setting GFR, protection, short circuit }, issn = {2685-0206}, pages = {236--243} doi = {10.14710/transient.v4i2.236-243}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/9127} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Jaringan tegangan menengah adalah salah satu pendistribusian tenaga listrik dari pembangkit menuju konsumen. Tegangan akan di bagi pada tiap penyulang untuk pendistribusiannya. Semakin besarnya tingkat kebutuhan konsumen, PLN di tuntut untuk menambah penyulang baru. Pendistribusian tenaga listrik membutuhkan keandalan dalam menjaga peralatan penyaluran dari gangguan diantaranya gangguan hubung singkat. Oleh karena itu untuk meminimalisir gangguan tersebut diperlukan sistem proteksi yang memenuhi persyaratan sensitifitas, keandalan, selektifitas dan kecepatan, yang semuanya tergantung pada ketepatan dalam setting peralatan proteksinya Salah satu peralatan proteksi yang di gunakan dalam jaringan tegangan menengah adalah relay arus lebih (OCR) dan relay hubung tanah (GFR). Pada penulisan tugas akhir ini akan dibahas evaluasi antara setting OCR dan GFR sebelum dan sesudah penambahan SRL 06 pada Gardu Induk Srondol. Hasil perbandingan antara perhitungan dan data terpasang pada Gardu Induk Srondol mendekati sama. Hasil perhitungan dari setting OCR pada sisi incoming di dapat nilai TMS = 0,258. Sedangkan setting OCR pada sisi outgoing didapat nilai TMS = 0,224. Penyetelan GFR pada sisi incoming di dapat nilai TMS = 0,423. Sedangkan setting GFR pada sisi outgoing didapat nilai TMS = 0,287 . Ini menunjukan bahwa setting yang terpasang pada Gardu Induk Srondol masih dalam kondisi baik.
Kata kunci : setting OCR ,setting GFR, proteksi, hubung singkat
Abstract
Medium voltage network is one of the distribution of electricity from generators to the consumer. The voltage will be separated to each feeder for its distribution. If the rate of consumer needs is higher, PLN demanded to add new feeder. Electric power distribution requires reliability in maintaining the distribution equipment from fault, including short circuit. So, to minimize the fault, protection system that meets the requirements of sensitivity, reliability, selectivity and speed, which is all depends on the precision in setting protection equipment One of the protective devices that used in medium voltage network is an over current relay (OCR) and ground fault relay(GFR. This research discusses evaluation between the OCR and GFR setting, in condition before and after the addition of SRL 06 at the Srondol substation. The comparison result between calculation and attached data in Srondol substation almost same. The calculation from OCR setting in incoming side acquired TMS = 0,258. Meanwhile the OCR setting in outgoing side acquired TMS = 0,224. GFR setting in incoming side acquired TMS 0,423. Meanwhile GFR setting in outgoing side acquired TMS = 0,287. This result showed that attached setting in Srondol Substation still considered in good condition.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id