1Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang , Indonesia
2Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{Transient5526, author = {Guspan Susilo and Hermawan Hermawan and Bambang Winardi}, title = {PEMODELAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU ENGGANO, BENGKULU UTARA MENGUNAKAN PERANGKAT LUNAK HOMER}, journal = {Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro}, volume = {3}, number = {2}, year = {2014}, keywords = {}, abstract = { Abstrak Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (PLH) adalah integrasi sistem pembangkit listrik berbasis energi fosil (tak terbarukan) dan pembangkit listrik terbarukan. Tujuan utamanya untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi terutama CO 2 . Secara menyeluruh, integrasi pada sistem PLH ini merupakan sistem yang multi variabel sehingga digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.81. Perangkat lunak ini mengoptimasi berdasarkan nilai NPC terendah. Tulisan ini menyajikan desain dari sistem pembangkit listrik hibrida, dengan memanfaatkan energi terbarukan yang dikombinasikan dengan generator diesel sebagai tenaga cadangan untuk layanan listrik perdesaan (rural area) di Pulau Enggano, dimana daerah tersebut kaya akan sinar matahari dengan rata-rata pertahun 4,91 kWh/m 2 /hari, dan juga terdapat sungai dengan debit yang cukup tinggi, yaitu pada Sungai Kuala Besar dengan debit rata-rata pertahun sebesar 12,13 m³/dt. Hasil dari simulasi dan optimasi HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem yang optimum untuk diterapkan di area studi di atas dalam jangka waktu proyek 25 tahun adalah integrasi PLTMH, PLTS dan generator diesel. Pada kondisi yang optimum ini, kontribusi PLTMH 78%, PLTS 12%, dan generator diesel 10% dengan nilai bersih sekarang (net present cost, NPC) sebesar \$ 904.835, biaya pembangkitan listrik (cost of energy, COE) sebesar \$ 0,164 per kWh, pemakaian BBM sebesar 19.885 L/thn, emisi CO 2 sebesar 52.364 kg/thn dan kelebihan energinya pertahun sebesar 12.332 kWh. Kata kunci: pembangkit listrik hibrda , simulasi , optimasi, NPC Abstract Hybrid power system is the integration of power system based on fossil fuel energy and renewable energy. The main purpose of the system is to save the fossil fuel and reduce the environmental effect, especially CO 2 emission. The hybrid system is a multi-variable system. A HOMER version 2.81, a micropower optimization modeling software is used to analyze data for both stream flow and solar radiation, simulating hybrid system configurations at once and ranks them according to its lowest net present cost. This paper gives the design of hybrid power system based on renewable energy and diesel generator as a backup power supply for rural electrcity services in Enggano Island, whereas in that area has global solar radiation 4.19 kWh/m 2 /day, and the average flow rate of the Kuala Besar river is 12,13 m³/dt. The optimum hybrid system from the simulation and optimization result is consist of mycro-hydro, solar cell, and diesel generator for 25 years project lifetime. Contribution of mycro-hydro turbine is 78%, solar cell is 12%, and the contribution of diesel generator is 10 %. The optimum hybrid system has \$ 904.835 of the total Net Present Cost (NPC), Cost of Electricity is \$ 0,164/kWh, fuel consumption in a yearly is 19.885 litre, CO 2 emission is 52.364 kg/year, and excess electricity is 12.332 kWh/year. Keywords: hybrid power system, simulation, optimation, NPC }, issn = {2685-0206}, pages = {237--244} doi = {10.14710/transient.v3i2.237-244}, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/view/5526} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (PLH) adalah integrasi sistem pembangkit listrik berbasis energi fosil (tak terbarukan) dan pembangkit listrik terbarukan. Tujuan utamanya untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi terutama CO2. Secara menyeluruh, integrasi pada sistem PLH ini merupakan sistem yang multi variabel sehingga digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.81. Perangkat lunak ini mengoptimasi berdasarkan nilai NPC terendah. Tulisan ini menyajikan desain dari sistem pembangkit listrik hibrida, dengan memanfaatkan energi terbarukan yang dikombinasikan dengan generator diesel sebagai tenaga cadangan untuk layanan listrik perdesaan (rural area) di Pulau Enggano, dimana daerah tersebut kaya akan sinar matahari dengan rata-rata pertahun 4,91 kWh/m2/hari, dan juga terdapat sungai dengan debit yang cukup tinggi, yaitu pada Sungai Kuala Besar dengan debit rata-rata pertahun sebesar 12,13 m³/dt. Hasil dari simulasi dan optimasi HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem yang optimum untuk diterapkan di area studi di atas dalam jangka waktu proyek 25 tahun adalah integrasi PLTMH, PLTS dan generator diesel. Pada kondisi yang optimum ini, kontribusi PLTMH 78%, PLTS 12%, dan generator diesel 10% dengan nilai bersih sekarang (net present cost, NPC) sebesar $ 904.835, biaya pembangkitan listrik (cost of energy, COE) sebesar $ 0,164 per kWh, pemakaian BBM sebesar 19.885 L/thn, emisi CO2 sebesar 52.364 kg/thn dan kelebihan energinya pertahun sebesar 12.332 kWh.
Kata kunci: pembangkit listrik hibrda, simulasi, optimasi, NPC
Abstract
Hybrid power system is the integration of power system based on fossil fuel energy and renewable energy. The main purpose of the system is to save the fossil fuel and reduce the environmental effect, especially CO2 emission. The hybrid system is a multi-variable system. A HOMER version 2.81, a micropower optimization modeling software is used to analyze data for both stream flow and solar radiation, simulating hybrid system configurations at once and ranks them according to its lowest net present cost. This paper gives the design of hybrid power system based on renewable energy and diesel generator as a backup power supply for rural electrcity services in Enggano Island, whereas in that area has global solar radiation 4.19 kWh/m2/day, and the average flow rate of the Kuala Besar river is 12,13 m³/dt. The optimum hybrid system from the simulation and optimization result is consist of mycro-hydro, solar cell, and diesel generator for 25 years project lifetime. Contribution of mycro-hydro turbine is 78%, solar cell is 12%, and the contribution of diesel generator is 10 %. The optimum hybrid system has $ 904.835 of the total Net Present Cost (NPC), Cost of Electricity is $ 0,164/kWh, fuel consumption in a yearly is 19.885 litre, CO2 emission is 52.364 kg/year, and excess electricity is 12.332 kWh/year.
Article Metrics:
Last update:
Penulis yang menyerahkan naskah perlu menyetujui bahwa hak cipta dari artikel tersebut akan diserahkan ke TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro sebagai penerbit jurnal. Hak cipta mencakup hak untuk mereproduksi dan mengirimkan artikel dalam semua bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahannya.
TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro dan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro dan Editor berusaha keras untuk memastikan bahwa tidak ada data, pendapat, atau pernyataan yang salah atau menyesatkan dipublikasikan di jurnal. Dengan cara apa pun, isi artikel dan iklan yang diterbitkan dalam TRANSIENT: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro adalah tanggung jawab tunggal dan eksklusif masing-masing penulis dan pengiklan.
Formulir Transfer Hak Cipta dapat diunduh di sini: [Formulir Transfer Hak Cipta Transient]. Formulir hak cipta harus ditandatangani dan dikirim ke Editor dalam bentuk surat asli, dokumen pindaian atau faks:
Dr. Wahyudi (Ketua Editor)Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, IndonesiaJl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang 50275 IndonesiaTelepon/Facs: 62-24-7460057Email: transient@elektro.undip.ac.id