skip to main content

PERBANDINGAN METODE SIMPLE ECONOMETRIC DAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPROYEKSIKAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK JANGKA PANJANG DI PROVINSI BANTEN

1Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia

2Jl Prof Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia, Indonesia

Editor(s): oky prakoso
Open Access Copyright 2019 TRANSIENT

Citation Format:
Abstract
Kebutuhan energi listrik di provinsi Banten cenderung mengalami peningkatan karena energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Proyeksi kebutuhan energi listrik diperlukan untuk optimalisasi penyediaan energi listrik. Pada penelitian ini dilakukan proyeksi kebutuhan energi listrik menggunakan metode Simple Econometric dan logika Fuzzy. Proyeksi yang dilakukan bersifat jangka panjang yaitu dari tahun 2016 sampai tahun 2022. Proyeksi menggunakan metode Simple Econometric dilakukan dengan memasukkan data historis tahun 2010-2015 ke dalam program add in Seex microsoft excel untuk mendapatkan hasil proyeksi kebutuhan energi listrik tahun 2016-2022. Proyeksi menggunakan metode logika fuzzy dilakukan dengan memvariasikan fungsi kenggotaan (MF) dan rules fuzzy untuk mendapatkan model proyeksi yang paling sesuai. Hasil proyeksi menggunakan metode Simple Econometric menunjukkan bahwa kebutuhan energi listrik pada tahun 2022 sebesar 24.606,02 GWh dan metode logika Fuzzy sebesar 24.700,00 GWh. Dengan mengacu pada proyeksi kebutuhan energi listrik RUPTL yaitu sebesar 25.831,00 GWh didapatkan tingkat keakuratan proyeksi pada metode Simple Econometric sebesar 98,46% dan metode Logika fuzzy sebesar 97,08%.
Fulltext View|Download
Keywords: Simple Econometric, Fuzzy Logic, proyeksi kebutuhan energi listrik

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.