skip to main content

Kritik Sosial Terhadap Sistem Pendidikan Formal di Indonesia: Kajian Sosiologis atas Novel Catatan Seorang Novelis karya Maia Rosyida

*ELOK DEWI PURARIYANI  -  Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap kaitan antarunsur struktur danmengungkapkan mendeskripsikan unsur-unsur struktur novel CSN dan mengungkapkanbagaimana penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam sistem dan penyelenggaraanpendidikan di Indonesia. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan dalam sistempendidikan dalam novel Catatan Seorang Novelis makan penulis menggunakan teorisosiologi sastra. Penyajian hasil analisis data menggunakan metode deskriptif analisis. Metode inidigunakan untuk lebih memaparkan hasil dari penelitian tersebut dan mendeskripsikanstruktur novel mulai dari , tema, tokoh penokohan, alur pengaluran, dan latar. Tokoh utamadalam novel Catatan Seorang Novelis adalah Novelis yang merupakan tokoh utama, tokohtambahannya adalah Prabu, Wisnu, Kiki, Manuella, dan Ardi. Alur pengaluran novel CSNadalah menggunakan alur maju, yaitu pencerita menceritakan rangkaian peristiwa secararuntut dari awal, pertengahan, hingga akhir. Adapun latar novel CSN adalah rumah Prabu,rumah Wisnu, kost Kiki, kampus, perpustakaan, kantin, dan cafe.  Sedangkan tema dalamcerita novel PB adalah menggunakan tema implisit, yaitu dengan membaca secara tekun,barulah kita akan mengetahui isi dan maksud dalam cerita novel CSN ini.  Hasil penelitian novel CSN karya Maia Rosyida, diketahui bahwa dalam sistempendidikan formal atau yang sering disebut sekolah, banyak terjadi penyimpangan danpermasalahan antara lain seperti: peserta didik hanya bersekolah karena hanya menginginkanijazah, peserta didik di Sekolah diberikan pekerjaan rumah oleh guru agar peserta didiksemakin menguasai materi tetapi yang terjadi tidak banyak peserta didik yang menganggapbahwa pekerjaan rumah menjadi sebuah beban dan mereka hanya menyontek, peserta didikmenjalankan tata tertib hanya karena takut mendapatkan hukuman, dan banyak pula guruyang memperjualbelikan buku sebagai lahan bisnis di Sekolah.
Fulltext View|Download
Keywords: Pendidikan, Penyimpangan, dan sekolah.

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.