EVALUASI MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) INFRASTRUKTUR JALAN DI KOTA SEMARANG

Abstract

Infrastruktur jalan merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang kemajuaan perkotaan. Dalam perencanaan pembangunan kota dibutuhkan evaluasi agar rencana pembangunan bisa berjalan dengan maskimal. Evaluasi bisa dilakukan mulai dari tingkat dasar yaitu musyawarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan evaluasi musyawarah perencanaan pembanguna (Musrenbang) Infrastruktur Jalan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purpose sampling dan snowball sampling. Evaluasi musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) diukur dengan menggunakan teori Perencanaan Deliberatif menurut Jurgen Habermas yaitu prinsip deliberasi, prinsip reasonableness, dan prinsip kebebasan. Keberjalanan evaluasi dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat menurut teori Partisipasi Masyarakat Menurut Sari dalam menurut Slamet (Nurbaiti, 2017:227) Temuan penelitian menunjukkan bahwa musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Infrastruktur jalan di Kota Semarang sudah berjalan cukup baik, namun masih terdapat beberapa hambatan. Antusiasme peserta cukup tinggi, prinsip keterwakilan terpenuhi, media yang digunakan mencukupi, dan pemberian materi lengkap. Namun diperlukan peningkatan partisipasi masyarakat dan peningkatan dalam segi mengawal dan mengawasi realisasi usulan musrenbang. Hasil penelitian dapat dijelaskan ada 3 faktor pendorong yaitu kesadaran dan kemauan dan partisipasi masyarakat. Untuk faktor-faktor yang menghambat musrenbang infrastruktur jalan di Kota Semarang dari segi pendidikan, besaran pendapatan dan lapangan pekerjaan yaitu masih terdapat keberpihakan keputusan LPMK, hasil musrenbang belum di share secara penuh, implementasi realisasi anggaran kualitasnya tergantung pengerjaan vendor dan nggaran terbatas