BibTex Citation Data :
@article{JTP48550, author = {Rasyid Firmansyah and Andi Trimulyono and Samuel Samuel}, title = {Analisa Hambatan Kapal Kontainer 25000 DWT Rute Perairan Surabaya - Kobe}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {12}, number = {4}, year = {2025}, keywords = {Hambatan Kapal; Hambatan Total; Hambatan Gesek; Hambatan Gelombang}, abstract = { Indonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung pada transportasi laut untuk mendukung ekonomi, perdagangan, dan keamanan wilayah perairan. Dalam konteks perdagangan internasional, Jepang menjadi salah satu mitra utama Indonesia sehingga dibutuhkan infrastruktur transportasi laut yang efisien. Kapal kontainer berperan penting dalam pengangkutan barang secara ekonomis dan efisien. Penelitian ini menganalisis hambatan kapal kontainer 25.000 DWT pada rute Surabaya-Kobe menggunakan metode Holtrop dan perangkat lunak Maxsurf. Hambatan total memengaruhi konsumsi bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.Pada kecepatan rendah (0– 6 knot), perhitungan metode Holtrop dan Maxsurf menunjukkan kesamaan signifikan. Pada kecepatan sedang (6-12 knot),hasil perhitungan metode holtrop menunjukkan hasil hambatan yang lebih besar . Namun, pada kecepatan tinggi (>12 knot), Maxsurf menghasilkan hambatan yang lebih besar hingga 11% dibandingkan metode Holtrop pada kecepatan servis 16,51 knot. Perbedaan ini muncul karena Maxsurf mampu mempertimbangkan interaksi gelombang dan turbulensi secara lebih kompleks.Kecepatan optimal kapal sebesar 10 knot direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menyarankan agar peneliti selanjutnya mencakup analisis pengaruh variasi beban muatan, kondisi lingkungan seperti arus, angin, dan gelombang, serta penggunaan metode optimasi desain lambung dengan simulasi lebih lanjut guna meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca pada berbagai kondisi operasional kapal . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/48550} }
Refworks Citation Data :
Indonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung pada transportasi laut untuk mendukung ekonomi, perdagangan, dan keamanan wilayah perairan. Dalam konteks perdagangan internasional, Jepang menjadi salah satu mitra utama Indonesia sehingga dibutuhkan infrastruktur transportasi laut yang efisien. Kapal kontainer berperan penting dalam pengangkutan barang secara ekonomis dan efisien. Penelitian ini menganalisis hambatan kapal kontainer 25.000 DWT pada rute Surabaya-Kobe menggunakan metode Holtrop dan perangkat lunak Maxsurf. Hambatan total memengaruhi konsumsi bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.Pada kecepatan rendah (0–6 knot), perhitungan metode Holtrop dan Maxsurf menunjukkan kesamaan signifikan. Pada kecepatan sedang (6-12 knot),hasil perhitungan metode holtrop menunjukkan hasil hambatan yang lebih besar. Namun, pada kecepatan tinggi (>12 knot), Maxsurf menghasilkan hambatan yang lebih besar hingga 11% dibandingkan metode Holtrop pada kecepatan servis 16,51 knot. Perbedaan ini muncul karena Maxsurf mampu mempertimbangkan interaksi gelombang dan turbulensi secara lebih kompleks.Kecepatan optimal kapal sebesar 10 knot direkomendasikan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menyarankan agar peneliti selanjutnya mencakup analisis pengaruh variasi beban muatan, kondisi lingkungan seperti arus, angin, dan gelombang, serta penggunaan metode optimasi desain lambung dengan simulasi lebih lanjut guna meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca pada berbagai kondisi operasional kapal.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License