skip to main content

PERENCANAAN KAPAL CONTAINER 12500 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN SURABAYA - BANJARMASIN

*Alvian Dharmala Prabaswara  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Kiryanto Kiryanto orcid scopus  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Ari Wibawa Budi Santosa orcid scopus  -  Department of Naval Architecture, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kapal kontainer sangat penting digunakan dalam melakukan kegiatan ekspor impor dikarenakan dapat mengangkut barang secara efisien dan hemat biaya dibandingkan mengirim melalui pesawat terbang. Surabaya, kota pelabuhan utama dan pusat industri, mengandalkan ekspor produk seperti tekstil dan barang elektronik, sementara Banjarmasin, pusat industri pertambangan, minyak bumi, dan energi, bergantung pada ekspor batu bara, minyak, dan gas alam. Memahami komoditas dan aktivitas ekonomi kedua kota ini penting dalam perencanaan operasional kapal kontainer melintasi rute pelayaran Surabaya-Banjarmasin. Pengembangan kapal kontainer yang efisien dan mampu mengangkut berbagai macam komoditas antara kedua kota ini mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan daya saing sektor perdagangan maritim Indonesia. Untuk pemodelan kapal menggunakan software Auto Cad, Maxsurf, dan 3ds Max. Ukuran utama kapal didapatkan yaitu LOA = 140.13 m, LWL = 136.72 m, LPP = 132.73 m , B = 23.36 m, H = 11.45 m, T = 8.46 m, Vs = 17.29 knot.
Fulltext View|Download
Keywords: Kapal kontainer; Permodelan kapal; Komoditas; Banjarmasin
  1. Ramadan, F. (2022). DESAIN KAPAL BANTU UNTUK MENGANGKUT KONTAINER MENGGUNAKAN SOFTWARE SKETCH UP. Riset Sains Dan Teknologi Kelautan, 5(1), 20-22. https://doi.org/10.62012/sensistek.v5i1.19376
  2. Joni, I. D. M. A. B., & Nurcahyawati, V. (2012). Penentuan Jarak Terpendek Pada Jalur Distribusi Barang di Pulau Jawa dengan Menggunakan Algoritma Genetika. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI), 1(3), 244. https://doi.org/10.23887/janapati.v1i3.9816
  3. Susilowati, E. (2011). Peranan jaringan sungai sebagai jalur perdagangan di Kalimantan Selatan pada paroh kedua Abad XIX. Citra Lekha, (1), 1-8
  4. Istifadah, N., Wasiaturrahma, W., & Dumauli, M. T. (2018). SEKTOR PERDAGANGAN KOTA SURABAYA DI ERA KOMPETISI GLOBAL. Jurnal Riset Ekonomi Dan Manajemen, 17(2), 147. https://doi.org/10.17970/jrem.17.170201.id
  5. Septarudin, R. (2011). Perancangan Kapal Kontainer 400 TEU dengan Radius Pelayaran 764 Mil Laut. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan, 9(2), 87-95
  6. Wahyuni, W., Fatih, M. L., Syahrani Hsb, R. M., Sakina, S., & Suhairi, S. (2022). Analisis Studi Kelayakan Bisnis Dalam Aspek Produksi. VISA: Journal of Vision and Ideas, 2(1),126–134. https://doi.org/10.47467/visa.v2i1.960
  7. Ni, P., Wang, X., & Li, H. (2020). A review on regulations, current status, effects and reduction strategies of emissions for marine diesel engines. Fuel, 279, 118477. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2020.118477
  8. SANTOSO, I. Gusti Made., Teori bangunan kapal 1. Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982
  9. International Maritime Oraganizations. (IMO), Intact Stability Code (IS Code), 2008
  10. Molland, A. F., Turnock, S. R., & Hudson, D. A. (2017). Ship Resistance and Propulsion Second Edition. Cambridge University Press
  11. Holtrop, J. (1984). A statistical re-analysis of resistance and probulsion data. Published in International Shipbuilding Progress, ISP, Volume 31, Number 363

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.