Untung Budiarto
-
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Parlindungan Manik
-
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Abstract
Baja ST 60 merupakan baja jenis karbon sedang yang memiliki rata-rata tegangan 647,71 MPa, regangan 0,22% dan Modulus Young 208,99 GPa yang sering digunakan pada konstruksi kapal. Pada saat pengelasan sering kali terjadi perbedaan tegangan didaerah pengelasan yang menyebabkan kurang maksimalnya hasil pengelasan, umum nya metode pengelasan yang digunakan adalah pengelasan SMAW. Preheat merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi perbedaan tegangan antara spesimen dengan elektroda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi dampak dari variasi kuat arus dan suhu preheat terhadap kekuatan tarik dan kekuatan tekuk pada baja ST 60. Standar pengujian spesimen dibuat mengikuti aturan standar uji ASTM E8. Nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 767 MPa pada spesimen preheat 250 0C dengan kuat arus pengelasan 100 A dan nilai regangan tekuk tertinggi sebesar 4,63 % terdapat pada spesimen preheat 250 0C dengan kuat arus pengelasan 100 A. Sementara untuk nilai modulus tertinggi sebesar 219,93 GPa pada spesimen preheat 250 0C dengan kuat arus pengelasan 115 A. Spesimen tanpa preheat yang memiliki nilai tegangan tekuk tertinggi sebesar 753,70 MPa dan nilai regangan tekuk tertinggi sebesar 0,86% dengan kuat arus pengelasan 100 A. Sementara itu, spesimen dengan preheat suhu 350°C dan kuat arus pengelasan 100 A menunjukan nilai modulus elastisitas tertinggi sebesar 905,94 GPa. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan perlakuan panas dan kuat arus pengelasan dapat meningkatkan kekuatan tarik, namun mengurangi kekuatan tekuk benda.