BibTex Citation Data :
@article{JTP27414, author = {Muhammad Hussein and Deddy Chrismianto and Wilma Amiruddin}, title = {ANALISA LEADING EDGE PROTUBRANCES TERHADAP GAYA ANGKAT DAN HAMBATAN PADA KAPAL PATROLI 14 METER DENGAN KONFIGURASI CANARD MENGGUNAKAN METODE CFD}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {8}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {leading edge protuberances, Patroli Boat, hydrofoil, lift force, hambatan, CFD (Computational Fluid Dynamic)}, abstract = { Kapal patroli sebagai salah satu sarana penjaga keamanan wilayah teritorial laut harus memiliki perfomance yang baik. Salah satu performa yang dimaksud adalah hambatan kapal. Terdapat beberapa cara agar hambatan kapal yang timbul dapat dibuat sekecil mungkin, antara lain penambahan foil di bawah lambung kapal. Penambahan foil dalam kasus ini leading edge protubrances ditujukan agar kapal dapat terangkat sehinggga WSA (wetted surface area) dari kapal akan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai hasil hambatan paling kecil serta gaya angkat paling besar dengan konfigurasi hydrofoil canard dan variasi model foil pada bagian leading edge protuberances yang bentuknya menyerupai sirip ikan paus bungkuk (megaptra novaengliae). Analisa dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD), yaitu Tdyn 15.1.01 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan model variasi, model 4L dengan angle of attack 2 ° mampu menurunkan nilai hambatan total kapal Patroli sebesar 38% dan memiliki kenaikan Lift sebesar 32,137% dibandingkan kapal original pada froude number 0,712. }, pages = {312--319} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/27414} }
Refworks Citation Data :
Kapal patroli sebagai salah satu sarana penjaga keamanan wilayah teritorial laut harus memiliki perfomance yang baik. Salah satu performa yang dimaksud adalah hambatan kapal. Terdapat beberapa cara agar hambatan kapal yang timbul dapat dibuat sekecil mungkin, antara lain penambahan foil di bawah lambung kapal. Penambahan foil dalam kasus ini leading edge protubrances ditujukan agar kapal dapat terangkat sehinggga WSA (wetted surface area) dari kapal akan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai hasil hambatan paling kecil serta gaya angkat paling besar dengan konfigurasi hydrofoil canard dan variasi model foil pada bagian leading edge protuberances yang bentuknya menyerupai sirip ikan paus bungkuk (megaptra novaengliae). Analisa dilakukan menggunakan perangkat lunak komputer berbasis Computational Fluid Dynamics (CFD), yaitu Tdyn 15.1.01. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan model variasi, model 4L dengan angle of attack 2° mampu menurunkan nilai hambatan total kapal Patroli sebesar 38% dan memiliki kenaikan Lift sebesar 32,137% dibandingkan kapal original pada froude number 0,712.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License