BibTex Citation Data :
@article{JTP26831, author = {Ambar Isworo and Untung Budiarto and Ari Budi Santosa}, title = {Analisa PerbandinganKekuatan Impak, Tarik, Tekuk dan Mikrografi Pada Alumunium 6061 Pasca Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) dengan Media Pendingin Air Laut dan Air Tawar}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {8}, number = {3}, year = {2020}, keywords = {Aluminium 6061; Pengelasan TIG; Impak; Tarik; Tekuk; Mikrografi.}, abstract = { Alumunium banyak digunakan dibidang industri karena memiliki keunggulan seperti bobot yang ringan, kekuatan dan kekerasan yang tinggi serta tahan korosi. Proses perlakuan pendinginan merupakan cara paling efektif untuk membuat sifat mekanik dari kekerasan alumunium. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kekuatan impak, tarik, tekuk dan mikrografi dengan variasi pendingin air tawar, air laut dan pendinginan alami alumunium 6061 pada arah pengelasan transversal dengan sudut 60 ° dengan las tungsten innert gas) dan jenis sambungan single-v butt joint. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor pendinginan setelah proses pengelasan berpengaruh dalam menentukan kualitas pengelasan. Hasil paling baik pada pengujian impak dengan perlakuan pendingin air laut memiliki nilai 0,261 J/mm 2 . Lalu kekuatan tarik dan nilai regangan tertinggi paling baik pada perlakuan pendingin air tawar, yaitu sebesar 160,53 N/mm 2 dan regangan sebesar 25,26 %. Kemudian untuk kekuatan tekuk hasil paling optimal dengan rata-rata tegangan bending yaitu 46,76 N/mm 2 pada perlakuan dengan media pendingin air laut. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pendinginan alumunium setelah melalui proses pengelasan sangat berpengaruh terhadap keuletan dari struktur material yang telah mengalami proses pendinginan dengan media pendingin akan lebih mempercepat laju pendinginan maka akan terbentuk struktur martensit yang kasar dan memiliki sifat yang keras dan getas. }, pages = {320--329} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/26831} }
Refworks Citation Data :
Alumunium banyak digunakan dibidang industri karena memiliki keunggulan seperti bobot yang ringan, kekuatan dan kekerasan yang tinggi serta tahan korosi. Proses perlakuan pendinginan merupakan cara paling efektif untuk membuat sifat mekanik dari kekerasan alumunium. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kekuatan impak, tarik, tekuk dan mikrografi dengan variasi pendingin air tawar, air laut dan pendinginan alami alumunium 6061 pada arah pengelasan transversal dengan sudut 60° dengan las tungsten innert gas) dan jenis sambungan single-v butt joint. Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor pendinginan setelah proses pengelasan berpengaruh dalam menentukan kualitas pengelasan. Hasil paling baik pada pengujian impak dengan perlakuan pendingin air laut memiliki nilai 0,261 J/mm2. Lalu kekuatan tarik dan nilai regangan tertinggi paling baik pada perlakuan pendingin air tawar, yaitu sebesar 160,53 N/mm2 dan regangan sebesar 25,26 %. Kemudian untuk kekuatan tekuk hasil paling optimal dengan rata-rata tegangan bending yaitu 46,76 N/mm2 pada perlakuan dengan media pendingin air laut. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pendinginan alumunium setelah melalui proses pengelasan sangat berpengaruh terhadap keuletan dari struktur material yang telah mengalami proses pendinginan dengan media pendingin akan lebih mempercepat laju pendinginan maka akan terbentuk struktur martensit yang kasar dan memiliki sifat yang keras dan getas.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License