BibTex Citation Data :
@article{JTP24666, author = {Iqbal Habib and Ahmad Zakki and Deddy Chrismianto}, title = {Studi Perancangan Fish Processing Vessel dengan Bentuk Lambung Monohull untuk Perairan Indonesia}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {fish processing vessel; hambatan ; rencana garis ; rencana umum ; stabilitas ; olah gerak}, abstract = { Pelaksanaan kegiatan menangkap ikan di wilayah overfishing, merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya pendapatan hasil tangkapan. Nelayan banyak melakukan kegiatan penangkapan pada perairan kurang dari 12 mill laut yang merupakan wilayah perairan overfishing. H ampir 95% nelayan nasional menggunakan kapal ikan yang tidak bermesin ataupun kapal bermesin dibawah 30 gross tonnage (GT) yang dilengkapi dengan alat tangkap tradisional. Selain itu, penanganan hasil tangkapan yang tidak mengikuti prosedur yang benar, karena tidak tersedianya fasilitas cold storage pada kapal juga memperburuk kualitas tangkapan. Karena permasalahan tersebut maka di rancang Fish Processing Vessel yang memiliki fasilitas untuk bongkar muat dan pengelolaan hasil tangkapan ikan. Fish Processing Vessel dirancang dengan panjang LPP 82,89 m, LWL 90,049 m, lebar 15,544 m, sarat 6,76 m, Cb 0,539 dan kecepatan 17 knot. Kapal ini dirancang untuk perairan Indonesia dan juga dianalisa olah geraknya dengan melakukan evaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleratioan at FP, pitching, rolling, MSI dan MII pada tinggi gelombang 1,25 m, 1,875 m dn 2,5 m dengan sudut heading 0 o , 45 o , 90 o ,135 o dan 180 o . Pada tinjauan stabilitas dan olah gerak pada model kapal ini telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24666} }
Refworks Citation Data :
Pelaksanaan kegiatan menangkap ikan di wilayah overfishing, merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya pendapatan hasil tangkapan. Nelayan banyak melakukan kegiatan penangkapan pada perairan kurang dari 12 mill laut yang merupakan wilayah perairan overfishing. Hampir 95% nelayan nasional menggunakan kapal ikan yang tidak bermesin ataupun kapal bermesin dibawah 30 gross tonnage (GT) yang dilengkapi dengan alat tangkap tradisional. Selain itu, penanganan hasil tangkapan yang tidak mengikuti prosedur yang benar, karena tidak tersedianya fasilitas cold storage pada kapal juga memperburuk kualitas tangkapan. Karena permasalahan tersebut maka di rancang Fish Processing Vessel yang memiliki fasilitas untuk bongkar muat dan pengelolaan hasil tangkapan ikan. Fish Processing Vessel dirancang dengan panjang LPP 82,89 m, LWL 90,049 m, lebar 15,544 m, sarat 6,76 m, Cb 0,539 dan kecepatan 17 knot. Kapal ini dirancang untuk perairan Indonesia dan juga dianalisa olah geraknya dengan melakukan evaluasi terhadap nilai RMS vertical acceleratioan at FP, pitching, rolling, MSI dan MII pada tinggi gelombang 1,25 m, 1,875 m dn 2,5 m dengan sudut heading 0o, 45o, 90o,135o dan 180o. Pada tinjauan stabilitas dan olah gerak pada model kapal ini telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License