skip to main content

Analisa Kekuatan Tarik, Tekuk, dan Mikrografi Pada Baja Karbon Rendah Dengan Variasi Heat input Pada Pengelasan Flux Cored Arc Welding (FCAW) Setelah Proses Normalizing


Citation Format:
Abstract

Penelitian ini membahas pengelasan FCAW (Flux Cored Arc Welding) pada baja SS 400. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las dengan variasi masukan panas setelah normalizing. Masukan panas yang digunakan adalah 20,88 kJ/cm dan 25,2 kJ/cm. Suhu normalizing adalah 900ᵒC dan 1000ᵒC dengan waktu penahanan 60 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masukan panas dan normalizing mempengaruhi kualitas sambungan. Setelah normalizing 1000ᵒC pada masukan panas 25,2 kJ/cm memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 287,16 Mpa, rata-rata regangan sebesar 62,65%,rata-rata modulus 153,23 Gpa dan rata-rata kekuatan tekuk sebesar 409,55 Mpa. Lalu pada normalizing 900ᵒC untuk Masukan panas 20,88 kJ/cm memiliki rata-rata kekuatan tarik 172,83 MPa, rata-rata regangan 27,77%, rata-rata kekuatan tekuk 425,38 Mpa, dan rata-rata modulus elastisitas 113,56 Gpa. Untuk masukan panas 25,2 kJ/cm memiliki rata-rata kekuatan tarik 284,18 Mpa, rata-rata regangan 56,68%, rata-rata kekuatan tekuk 505,43 MPa, dan rata-rata modulus elastisitas 152,09 GPa. Tanpa Normalizing pada masukan panas 20,88 kJ/cm memiliki kekuatan tarik 242,74 MPa, rengangan 24,74%, kekuatan tekuk 512,06 MPa, dan modulus elastisitas sebesar 180,5 Gpa, Masukan panas 25,2 kJ/cm memiliki kekuatan tarik 327,14 MPa, regangan sebesar 51,74%, kekuatan tekuk 620,37 MPa, dan modulus elastisitas 171,96 Gpa. Kesimpulannya kekuatan tarik paling besar  adalah masukan panas 25,2 kJ/cm tanpa normalizing, Regangan tarik paling besar adalah masukan panas 25,2 kJ/cm dengan normalizing 1000ᵒC, Modulus elastisitas paling besar adalah masukan panas sebesar 20,88 kJ/cm tanpa normalizing, Kekuatan tekuk paling besar adalah masukan panas 25,2 kJ/cm tanpa normalizing, hasil pengujian mikrografi  yang telah dilakukan, tanpa perlakuan normalizing memiliki sifat kekuatan paling tinggi dan sifat kekerasan paling tinggi juga.

Fulltext
Keywords: Baja SS 400; Pengelasan FCAW; Heat input; Normalizing; Tarik; Tekuk; Mikrografi
  1. Mulyatno, IP dan Sarjito J.S. 2008. Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) Pada Marine Plate 42 Akibat Faktor Cacat Porositas dan incomplete Penetration. Semarang : Jurnal Teknik Perkapalan. Vol. 5, No 2
  2. Pratikno, Herman. 2009. Pengaruh jenis proses las FCAW/SMAW dan salinitas terhadap sifat mekanik weld joint material baja pada underwater welding di lingkungan laut. Surabaya: Jurnal Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya
  3. Wijaya. 2016. Pengaruh Masukan Panas (heat input) Terhadap Ketangguhan Impak Sambungan Las TIG Al-13,5Si. Jurnal Simetris, Vol 7 No 2
  4. Effendi, Nizam. 2019. Studi pengaruh heat input terhadap ketangguhan Impact las smaw posisi vertikal baja st 60 temper. STTNAS Yogyakarta
  5. R.N, Fridayan. 2017. Analisis Pengaruh Heat Input dan Bentuk Kampuh pada Plat Baja A36 Terhadap Sifat Mekanik. Jurnal Teknik ITS
  6. Sardi, Vicky Bhaskara.2018. Pengaruh Normalizing dengan Variasi Waktu Penahanan (Holding Time) Baja ST 46 Terhadap Uji Kekerasan, Uji Tarik, dan Uji Mikrografi. Jurnal Teknik Perkapalan. Universitas Diponegoro
  7. JIS G3101. 2010. Rolled Steel for General Structure
  8. I.N Budiarsa. 2008. Pengaruh Besar Arus Pengelasan dan Kecepatan Volume Alir Gas pada Proses Las GMAW Terhadap Ketangguhan Alumunium Jurnal Teknik Mesin.. Universitas Udanyana
  9. Malau, Maxwell Pradolin. 2018. Analisa Kekuatan Tarik, Kekuatan Tekuk, Dan MikrografiBaja St 42 Akibat Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) Dengan Variasi Posisi Pengelasan. Jurnal Teknik Perkapalan. Universitas Diponegoro
  10. Waheed, R., dkk. 2015. Welding Distortion Control in Thin Metal Plates by Altering Heat input through Weld Parameter, Technical Journal, UET Taxila, Pakistan Vol. 20(SI) No.II
  11. ASTM E190-14. 2014. Standard Test Method for Guided Bend Test for Ductility of Welds
  12. Susetyo, F. B., Syaripuddin, & Hutomo, S. (2013). Studi Karakteristik Hasil Pengelasan MIG. Jurnal Mechanical, 4(2), 13
  13. Metallography and Microstructure. 2004. ASM Metals Handbook, Vol 9
  14. ASTM E8/E8M-09. 2009. Standard Specification for Aluminum and Aluminum-Alloy Sheet and Plate. USA
  15. ASTM E19014. 2009. Standard Specification for Aluminum and Aluminum-Alloy Sheet and Plate. USA
  16. Souisa, M. 2011. Analisis Modulus Elastisitas dan Angka Poisson Bahan Dengan Uji Tarik. Jurnal Barekeng – Vol. 5, No. 2 – Universitas Pattimura

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.