BibTex Citation Data :
@article{JTP24373, author = {Abrar Farhan and Untung Budiarto and Ari Wibawa Budi Santosa}, title = {Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Tekuk, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Baja SS 400 Akibat Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) dengan Variasi Jenis Kampuh dan Posisi Pengelasan}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Baja SS 400, Pengelasan FCAW, Posisi Pengelasan, Jenis Kampuh, Tarik, Tekuk, Mikrografi}, abstract = { Proses perlakuan panas normalizing dilakukan pada baja SS400 yang merupakan baja tipe low carbon pada variasi suhu pemanasan 900ºC dan 975°C dengan penahan panas 30 menit dengan media pendingin udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan mikrografi dari variasi suhu pemanasan dengan menggunakan media pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor suhu pemanasan berpengaruh dalam nilai tarik, nilai tekuk, dan struktur mikrografi spesimen penelitian. Pada spesimen dengan suhu pemanasan 900C° didapatkan nilai kekuatan tarik 397.52 MPa, nilai regangan 40.15% dan nilai modulus elastisitas 10.18 GPa. Sedangkan pada spesimen dengan suhu pemanasan 975°C didapatkan nilai tegangan maksimal 377.78 MPa, nilai regangan sebesar 48.125% dan nilai modulus elastisitas 8.07 GPa. Pada pengujian tekuk spesimen dengan suhu pemanasan 900°C mempunyai nilai tegangan tekuk 515 MPa sedangkan spesimen dengan suhu pemanasan 975°C mempunyai nilai nilai tegangan tekuk 473.7 MPa. Dari hasil pengujian tarik dan tekuk didapatkan bahwa spesimen dengan variasi suhu pemanasan 900°C memiliki nilai kekerasan dan nilai tegangan maksimal lebih besar dari variasi suhu pemanasan 975°C. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi 975°C struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi suhu normalizing 900°C }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24373} }
Refworks Citation Data :
Proses perlakuan panas normalizing dilakukan pada baja SS400 yang merupakan baja tipe low carbon pada variasi suhu pemanasan 900ºC dan 975°C dengan penahan panas 30 menit dengan media pendingin udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan mikrografi dari variasi suhu pemanasan dengan menggunakan media pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor suhu pemanasan berpengaruh dalam nilai tarik, nilai tekuk, dan struktur mikrografi spesimen penelitian. Pada spesimen dengan suhu pemanasan 900C° didapatkan nilai kekuatan tarik 397.52 MPa, nilai regangan 40.15% dan nilai modulus elastisitas 10.18 GPa. Sedangkan pada spesimen dengan suhu pemanasan 975°C didapatkan nilai tegangan maksimal 377.78 MPa, nilai regangan sebesar 48.125% dan nilai modulus elastisitas 8.07 GPa. Pada pengujian tekuk spesimen dengan suhu pemanasan 900°C mempunyai nilai tegangan tekuk 515 MPa sedangkan spesimen dengan suhu pemanasan 975°C mempunyai nilai nilai tegangan tekuk 473.7 MPa. Dari hasil pengujian tarik dan tekuk didapatkan bahwa spesimen dengan variasi suhu pemanasan 900°C memiliki nilai kekerasan dan nilai tegangan maksimal lebih besar dari variasi suhu pemanasan 975°C. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi 975°C struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi suhu normalizing 900°C
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License