BibTex Citation Data :
@article{JTP24216, author = {Mathews Pratama and Untung Budiarto and Sarjito Jokosisworo}, title = {Analisa Perbandingan Kekuatan Tarik, Tekuk, dan Mikrografi Pada Sambungan Las Baja SS 400 Akibat Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) dengan Variasi Jenis Kampuh dan Posisi Pengelasan}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {7}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Baja SS 400, Pengelasan FCAW, Posisi Pengelasan, Jenis Kampuh, Tarik, Tekuk, Mikrografi}, abstract = { Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3% . Pada bidag perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lamb u ng kapal. Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan jenis kampuh dan posisi pengelasan . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja S S 400 dengan jenis kampuh V dan posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 410 MPa , rata-rata regangan sebesar 41 ,67% , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,79 GPa . Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 569,41 MPa . B aja S S 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 411,66 MPa , rata-rata regangan sebesar 42,66 % , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,83 GPa . Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 541,68 MPa . B aja S S 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 377 MPa , rata-rata regangan sebesar 39,33 % , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,45 GPa . Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 558,88 MPa . Sedangkan b aja S S 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 400,66 MPa , rata-rata regangan sebesar 37,67% , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 7,92 GPa . Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 555,53 MPa . RAW material baja SS 400 memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 391 MPa , rata-rata regangan sebesar 47,66% , dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,06 GPa . Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 515,28 MPa . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja S S 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 1G memiliki kekuatan yang lebih besar dari jenis variasi lainnya . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/24216} }
Refworks Citation Data :
Baja SS 400 adalah jenis baja karbon rendah yang mempunyai kadar karbon dibawah 0,3%. Pada bidag perkapalan baja karbon rendah merupakan bahan utama untuk pembuatan konstruksi kapal,seperti pada konstruksi lambung kapal. Pengelasan FCAW (Flux-Cored Arc Welding) adalah salah satu teknik pengelasan yang banyak digunakan dalam perindustrian dan rangka konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil kekuatan tarik, tekuk, dan struktur mikrografi dari sambungan las baja SS 400 dengan perbedaan jenis kampuh dan posisi pengelasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan jenis kampuh V dan posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 410 MPa, rata-rata regangan sebesar 41,67%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,79 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 569,41 MPa. Baja SS 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 411,66 MPa, rata-rata regangan sebesar 42,66%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,83 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 541,68 MPa. Baja SS 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 1G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 377 MPa, rata-rata regangan sebesar 39,33%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,45 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 558,88 MPa. Sedangkan baja SS 400 dengan jenis kampuh U posisi pengelasan 2G memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 400,66 MPa, rata-rata regangan sebesar 37,67%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 7,92 GPa. Dan memiliki tegangan tekuk sebesar 555,53 MPa. RAW material baja SS 400 memiliki rata-rata kekuatan tarik sebesar 391 MPa, rata-rata regangan sebesar 47,66%, dan rata-rata modulus elastisitas sebesar 6,06 GPa. Serta memiliki tegangan tekuk sebesar 515,28 MPa. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa baja SS 400 dengan jenis kampuh V posisi pengelasan 1G memiliki kekuatan yang lebih besar dari jenis variasi lainnya.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License