BibTex Citation Data :
@article{JTP21807, author = {Angga Prasetya and Hartono Yudo and Wilma Amirudin}, title = {Analisa kekuatan pipa hollow berbentuk segitiga yang diberi beban momen bending}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {4}, year = {2019}, keywords = {Pipa hollow segitiga;Buckling;Bending;CSOD}, abstract = { K onstruksi dengan pipa hollow segitiga membutuhkan dua kekuatan , yaitu kekuatan dari desain konstruksinya dan kekuatan material pipa itu sendiri. Salah satu kegagalan struktur yang sering terjadi pada pipa segi tiga adalah buckling atau tekuk.. Penyebab terjadinya buckling bisa bermacam-macam, salah satunya adalah kondisi pembebanan. Penelitian ini akan membahas tentang perubahan C ross- S ectional O val D eformation (CSOD) pipa seg itiga divariasikan menjadi 36 macam dengan model principle a =b=c ;a = 50 , 100 ; a/t = 50 , 10 0 , 20 0 ; l/a = 25 , 50 , 10 0 menggunakan momen bending dengan yield stress 215 MPa dan elastic modulus 200 GPa. Buckling dianalisa menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan software MSC Patran sebagai pembuatan model dan analisa buckling menggunakan software MSC Marc Mentat. Hasil penelitian menunjukkan nilai C ross- S ectional O val D eformation ( CSOD) pipa segitiga arah bending keatas sebesar 0.0101 mm dengan moment buckling sebesar 1.75 x 10 1 dan nilai CSOD pipa segitiga arah bending kebawah sebesar 0.0078 mm dengan moment buckling sebesar 1.34 x 10 1 . Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai CSOD dan moment buckling pada pipa segitiga arah bending keatas lebih besar dari pada pipa segitiga arah bending kebawah, dan semakin besar nilai a dan L/a maka nilai CSOD dan moment buckling yang terjadi juga semakin besar. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21807} }
Refworks Citation Data :
Konstruksi dengan pipa hollow segitiga membutuhkan dua kekuatan, yaitu kekuatan dari desain konstruksinya dan kekuatan material pipa itu sendiri. Salah satu kegagalan struktur yang sering terjadi pada pipa segitiga adalah buckling atau tekuk.. Penyebab terjadinya buckling bisa bermacam-macam, salah satunya adalah kondisi pembebanan. Penelitian ini akan membahas tentang perubahan Cross-Sectional Oval Deformation (CSOD) pipa segitiga divariasikan menjadi 36 macam dengan model principle a=b=c ;a= 50, 100 ; a/t = 50, 100, 200; l/a = 25, 50, 100 menggunakan momen bending dengan yield stress 215 MPa dan elastic modulus 200 GPa. Buckling dianalisa menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan software MSC Patran sebagai pembuatan model dan analisa buckling menggunakan software MSC Marc Mentat. Hasil penelitian menunjukkan nilai Cross-Sectional Oval Deformation (CSOD) pipa segitiga arah bending keatas sebesar 0.0101 mm dengan moment buckling sebesar 1.75 x 101 dan nilai CSOD pipa segitiga arah bending kebawah sebesar 0.0078 mm dengan moment buckling sebesar 1.34 x 101. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai CSOD dan moment buckling pada pipa segitiga arah bending keatas lebih besar dari pada pipa segitiga arah bending kebawah, dan semakin besar nilai a dan L/a maka nilai CSOD dan moment buckling yang terjadi juga semakin besar.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License