BibTex Citation Data :
@article{JTP21265, author = {Ridwan Redi Putra and Sarjito Jokosisworo and Ari Wibawa Budi Santosa}, title = {Analisa Kekuatan Puntir, Kekuatan Tarik dan Kekerasan Baja ST 60 sebagai Bahan Poros Baling-baling Kapal (Propeller Shaft) setelah Proses Tempering}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Heat Treatment; Tempering; Uji Puntir; Uji Tarik; Uji kekerasan}, abstract = { Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Dalam berputarnya/bekerjanya poros baling-baling untuk menghasilkan gaya dorong, poros tersebut menanggung berbagai jenis beban akibat dari kombinasi berbagai bentuk gaya. Beban tersebut diantaranya adalah beban puntir, beban tarik dan beban tekan, dimana beban-beban tersebut terjadi secara berulang-ulang yang akhirnya akan mengakibatkan kegagalan lelah (fatigue failure) pada material. Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas ( heat treatment). Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan menggunakan media pendingin pelumas Mesran SAE 20W – 50 dan dilanjutkan dengan proses perlakuan panas tempering dengan menggunakan media pendingin udara suhu ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik puntir, tarik, kekerasan dan struktur metalografi pada material baja ST 60 setelah proses tempering. Hasil penelitian menunjukan bahwa baja ST 60 perlakuan panas tempering memiliki kekuatan puntir 737,72 Mpa, kekuatan tarik 853, 49 Mpa dan kekerasan brinell sebesar 325,6 BHN. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21265} }
Refworks Citation Data :
Poros baling-baling (propeller shaft) adalah salah satu komponen kapal yang berfungsi untuk memindahkan/menyalurkan daya dari mesin induk ke baling-baling menjadi gaya dorong untuk menggerakkan sebuah kapal. Dalam berputarnya/bekerjanya poros baling-baling untuk menghasilkan gaya dorong, poros tersebut menanggung berbagai jenis beban akibat dari kombinasi berbagai bentuk gaya. Beban tersebut diantaranya adalah beban puntir, beban tarik dan beban tekan, dimana beban-beban tersebut terjadi secara berulang-ulang yang akhirnya akan mengakibatkan kegagalan lelah (fatigue failure) pada material. Untuk mendapatkan ketahanan destruktif yang tinggi dan kekuatan material yang baik perlu dilakukan proses perlakuaan panas (heat treatment). Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas quenching dengan menggunakan media pendingin pelumas Mesran SAE 20W – 50 dan dilanjutkan dengan proses perlakuan panas tempering dengan menggunakan media pendingin udara suhu ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik puntir, tarik, kekerasan dan struktur metalografi pada material baja ST 60 setelah proses tempering. Hasil penelitian menunjukan bahwa baja ST 60 perlakuan panas tempering memiliki kekuatan puntir 737,72 Mpa, kekuatan tarik 853, 49 Mpa dan kekerasan brinell sebesar 325,6 BHN.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License