BibTex Citation Data :
@article{JTP21259, author = {Boy Ebenezer Simanjuntak and Wilma Amiruddin and K. Kiryanto}, title = {Analisa Desain Bentuk Lambung Pada Kapal Ikan Tradisional 200 GT Ditinjau Berdasarkan Kriteria Perancangan Kapal}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {1}, year = {2018}, keywords = {Hambatan; Olah Gerak; Lambung; Tradisional; 200 GT}, abstract = { Pembangunan kapal ikan tradisional di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah secara umum dilakukan secara turun-temurun oleh pengrajin kapal tradisional. Sebagian besar proses pembangunan dilakukan di luar teknik ilmiah seperti yang dipelajari secara akademis di sekolah maupun di perguruan tinggi. Walaupun tidak menggunakan gambar desain yang tertulis, bentuk bangunan desain kapal ikan secara fisik terlihat mempunyai karakteristik yang baik dan memenuhi standar Klas BKI. Dalam penelitian ini, dimulai dengan tahapan pencarian data ukuran utama kapal dengan kapasitas 200 GT dengan Cb 0,6. Kemudian dilanjutkan dengan membuat model desain hullform baru dengan Cb yang lebih kecil yaitu 0,5 serta penambahan sarat menjadi 3,6 m untuk menghitung hambatan dan olah gerak kapal. Dari proses redesign hullform kapal konvensional tersebut diperoleh penurunan nilai hambatan dari model 1 yaitu 9,2 kN menjadi 8,2 kN untuk model 2. Sementara pada penambahan sarat model 3 menyebabkan kenaikan hambatan menjadi 9,7 kN dari model 2. Untuk analisa olah gerak didapatkan hasil bahwa kapal model 2 dapat bertahan pada 2 kondisi perairan, yaitu Slight dan Moderate. Sementara kapal model 1 dan model 3 hanya dapat bertahan pada kondisi perairan tenang ( Slight). }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/21259} }
Refworks Citation Data :
Pembangunan kapal ikan tradisional di sepanjang pesisir pantai utara Jawa Tengah secara umum dilakukan secara turun-temurun oleh pengrajin kapal tradisional. Sebagian besar proses pembangunan dilakukan di luar teknik ilmiah seperti yang dipelajari secara akademis di sekolah maupun di perguruan tinggi. Walaupun tidak menggunakan gambar desain yang tertulis, bentuk bangunan desain kapal ikan secara fisik terlihat mempunyai karakteristik yang baik dan memenuhi standar Klas BKI. Dalam penelitian ini, dimulai dengan tahapan pencarian data ukuran utama kapal dengan kapasitas 200 GT dengan Cb 0,6. Kemudian dilanjutkan dengan membuat model desain hullform baru dengan Cb yang lebih kecil yaitu 0,5 serta penambahan sarat menjadi 3,6 m untuk menghitung hambatan dan olah gerak kapal. Dari proses redesign hullform kapal konvensional tersebut diperoleh penurunan nilai hambatan dari model 1 yaitu 9,2 kN menjadi 8,2 kN untuk model 2. Sementara pada penambahan sarat model 3 menyebabkan kenaikan hambatan menjadi 9,7 kN dari model 2. Untuk analisa olah gerak didapatkan hasil bahwa kapal model 2 dapat bertahan pada 2 kondisi perairan, yaitu Slight dan Moderate. Sementara kapal model 1 dan model 3 hanya dapat bertahan pada kondisi perairan tenang (Slight).
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License