BibTex Citation Data :
@article{JTP20723, author = {mangatas rajagukguk and Parlindungan Manik}, title = {Analisa Pengaruh Variasi Geometri Lunas Bilga Terhadap Olah Gerak dan Hambatan kapal Tradisional di Danau Toba Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {6}, number = {3}, year = {2018}, keywords = {Danau toba ; Olah gerak ; Hambatan ; lunas bilga.}, abstract = { Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia dan menggunakan kapal sebagai salah satu transportasi penting sebagai penghubung , kapal-kapal di Danau Toba umumnya mempunya olah gerak yang kurang baik , sehingga diperlukannya tambahan pada lambung kapal untuk memperbaiki olah gerak kapal di Danau Toba yaitu dengan penambahan lunas bilga , dan kapal yang diteliti adalah kapal penumpang tradisional KM. Horas Ronita Nainggolan , lunas bilga adalah sayap atau sirip yang tidak bergerak yang di pasang pada kelengkungan bilga di kedua sisi kapal. Lunas ini merupakan alat untuk menahan gerak oleng kapal dimana fungsinya sebagai alat penambah stabilitas kapal. Pemasangan lunas bilga harus di tempatkan sejauh mungkin dari sumbu oleng dan mengarah kearah atau sejajar sumbu tersebut, dengan adanya penambahan lunas bilga ini akan memperbaiki gerakan kapal dengan persentasi model original terhadap setiap model pemasangan lunas dengan heaving sebesar 90,058 % , nilai pitching sebesar 80,12% , dan rolling 44,56 % , tetapi dengan penambahan lunas bilga akan menambah nilai hambatan kapal, persentasi nilai terbesar setiap model dengan model original terhadap hambatan total sebesar 9,436%, hambatan gelombang sebesar 13,10%, dan hambatan viskositas sebesar 5,16% di Danau Toba, dan lunas bilga yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk segitiga, dan dapat diaplikasikan pada kapal , dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Danau Toba. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/20723} }
Refworks Citation Data :
Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia dan menggunakan kapal sebagai salah satu transportasi penting sebagai penghubung , kapal-kapal di Danau Toba umumnya mempunya olah gerak yang kurang baik , sehingga diperlukannya tambahan pada lambung kapal untuk memperbaiki olah gerak kapal di Danau Toba yaitu dengan penambahan lunas bilga , dan kapal yang diteliti adalah kapal penumpang tradisional KM. Horas Ronita Nainggolan , lunas bilga adalah sayap atau sirip yang tidak bergerak yang di pasang pada kelengkungan bilga di kedua sisi kapal. Lunas ini merupakan alat untuk menahan gerak oleng kapal dimana fungsinya sebagai alat penambah stabilitas kapal. Pemasangan lunas bilga harus di tempatkan sejauh mungkin dari sumbu oleng dan mengarah kearah atau sejajar sumbu tersebut, dengan adanya penambahan lunas bilga ini akan memperbaiki gerakan kapal dengan persentasi model original terhadap setiap model pemasangan lunas dengan heaving sebesar 90,058 % , nilai pitching sebesar 80,12% , dan rolling 44,56 % , tetapi dengan penambahan lunas bilga akan menambah nilai hambatan kapal, persentasi nilai terbesar setiap model dengan model original terhadap hambatan total sebesar 9,436%, hambatan gelombang sebesar 13,10%, dan hambatan viskositas sebesar 5,16% di Danau Toba, dan lunas bilga yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk segitiga, dan dapat diaplikasikan pada kapal , dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Danau Toba.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License