BibTex Citation Data :
@article{JTP18816, author = {Rogit Daichi and Ahmad Zakki and Good Rindo}, title = {Studi Kasus Puntiran Pada Konstruksi Bangunan Baru Kapal Kontainer Sunship Eurocoaster}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {5}, number = {4}, year = {2017}, keywords = {kapal kontainer; puntiran; von misse; deformasi; BKI ; Germanischer Lloyd; Nippon Kaiji Kyokai; metode elemen hingga}, abstract = { Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas yaitu luas laut kedaulatan 3,1 juta km², dan luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km². Kapal adalah alat transportasi yang digunakan di laut untuk mengangkut barang ke berbagai pulau dan negara. Kemudain muncul kapal kontainer sebagai pengangkut muatan yang terkemas pada peti-peti kemas. Kapal ini mempunyai bukaan palkah yang lebar , maka harus diperhatikan besar tegangan kapal saat kapal berlayar. Puntiran terjadi akibat adanya gaya yang bekerja berlawanan arah terhadap kedua ujungnya . Dalam Pelayarannya kapal mengalamai puntiran . Puntiran pada kapal terjadi akibat peletakan barang yang tidak simetris terhadap bidang centre line , hal ini berpengaruh pada kekuatan kapal , maka dari itu Konstruksi kapal dibuat sedemikian rupa sehingga barang yang ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakan dan lain-lain. Kapal yang diteliti adalah kapal kontainer bangunan baru Sunship Eurocoaster dan belum terdapat rules tentang puntiran pada BKI . Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga . Dengan menggunakan Rules Germanischer Lloyd didapatkan tegangan maksimum (von misse) sebesar 3,12 x 10 8 N/m² pada respon I , 2,87 x 10 8 N/m² pada respon II , 2,48 x 10 8 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,62 x10 - 2 m pada respon I , 2,12 x10 - 1 m pada respon II , 3,11 x10 - 1 m pada respon III. Dengan menggunakan Rules Nippon Kaiji Kyokai didapatkan Tegangan maksimal (von misse) sebesar 2,99 x 10 8 N/m² terjadi pada respon I , 2,75 x 10 8 N/m² pada respon II , 2,37 x 10 8 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,20 x 10 - 2 m pada respon I , 2,03 x 10 - 1 m pada respon II , 2,97 x 10 - 1 m pada respon III . }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/18816} }
Refworks Citation Data :
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas yaitu luas laut kedaulatan 3,1 juta km², dan luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km². Kapal adalah alat transportasi yang digunakan di laut untuk mengangkut barang ke berbagai pulau dan negara. Kemudain muncul kapal kontainer sebagai pengangkut muatan yang terkemas pada peti-peti kemas. Kapal ini mempunyai bukaan palkah yang lebar , maka harus diperhatikan besar tegangan kapal saat kapal berlayar. Puntiran terjadi akibat adanya gaya yang bekerja berlawanan arah terhadap kedua ujungnya . Dalam Pelayarannya kapal mengalamai puntiran . Puntiran pada kapal terjadi akibat peletakan barang yang tidak simetris terhadap bidang centre line , hal ini berpengaruh pada kekuatan kapal , maka dari itu Konstruksi kapal dibuat sedemikian rupa sehingga barang yang ada didalamnya terjamin keamanan dari kerusakan dan lain-lain. Kapal yang diteliti adalah kapal kontainer bangunan baru Sunship Eurocoaster dan belum terdapat rules tentang puntiran pada BKI . Hasil analisa menggunakan program berbasis Metode Elemen Hingga . Dengan menggunakan Rules Germanischer Lloyd didapatkan tegangan maksimum (von misse) sebesar 3,12 x 108 N/m² pada respon I , 2,87 x 108 N/m² pada respon II , 2,48 x 108 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,62 x10-2m pada respon I , 2,12 x10-1m pada respon II , 3,11 x10-1m pada respon III. Dengan menggunakan Rules Nippon Kaiji Kyokai didapatkan Tegangan maksimal (von misse) sebesar 2,99 x 108 N/m² terjadi pada respon I , 2,75 x 108 N/m² pada respon II , 2,37 x 108 N/m² pada respon III dan deformasi sebesar 9,20 x 10-2 m pada respon I , 2,03 x 10-1 m pada respon II , 2,97 x 10-1 m pada respon III .
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License