slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
Analisa Performa Kapal Ikan Tradisional Pati KMN.Rukun Arta Santosa 7 karena Perpindahan Wilayah Operasional dan Penggantian Alat Tangkap | Gustiarini | Jurnal Teknik Perkapalan skip to main content

Analisa Performa Kapal Ikan Tradisional Pati KMN.Rukun Arta Santosa 7 karena Perpindahan Wilayah Operasional dan Penggantian Alat Tangkap

*Elvira Dwi Gustiarini  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Berlian Arswendo Adietya  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Eko Sasmito Hadi  -  Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton pertahun tersebar di perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan Indonesia. Namun, potensi ikan yang besar di Indonesia masih kurang didukung dengan jumlah kapal ikan dengan kapasitas besar yang mampu adaptif untuk berlayar lebih jauh guna memanfaatkan potensi ikan yang tersebar luas di wilayah luar perairan Indonesia. Kondisi tersebut menimbulkan problematika yang cukup pelik yaitu overfishing dan overcapacity, problematika overfishing dan overcapacity merupakan masalah yang perlu diatasi guna memanfaatkan potensi lestari sumber daya ikan di laut dengan cara memindahkan wilayah operasional kapal atau juga membuat kapal yang mampu adaptif dalam berlayar di beberapa pelayaran. Untuk keperluan tersebut, perlu dilakukan analisa performa kapal karena adanya perpindahan wilayah operasional, karena dengan perbedaan tinggi gelombang dari Laut Natuna ke Samudra Hindia akan menghasilkan olah gerak yang berbeda, maka sebelumnya perlu dilakukan analisa apakah kapal tersebut mampu untuk berpindah wilayah operasional. Dengan sumber perikanan tangkap yang berbeda pula, kapal perlu mempertimbangkan alat tangkap yang digunakan dan berkaitan dengan faktor stabilitas kapal, maka analisa penggantian alat tangkap perlu dilakukan. Olah gerak dan stabilitas kapal akan dianalisa menggunakan Maxsurf dan hambatan akan dianalisa dengan Tdyn dengan Fn: 0,26. Hasil dari penelitian ini adalah kapal ikan Pati yang berukuran 90 GT yang biasa berlayar di Laut Natuna masih mampu berlayar di Samudra Hindia dengan catatan pada saat kapal mencapai kecepatan penuh yaitu 8 knot, kapal akan mengalami rolling sebesar 7,7 derajat. Dan juga meskipun stabilitas kapal dianalisa dengan beberapa alat tangkap seperti Purse Seine, Longline, Stern Trawl, dan Double Rig Trawl kapal masih dalam keadaan baik, ditunjukan dengan nilai GZ masing-masing kapal yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan IMO. Untuk penggantiannya hanya mempertimbangkan faktor ekonomis dan menyesuaikan sumber ikan yang ditangkap.

Fulltext View|Download
Keywords: Purse Seine; long line; stern trawl; double rig trawl; hambatan; stabilitas; olah gerak
  1. Barrass, C. B., & Derrett, D. R. (2012). Ship Stability for Masters and Mates. Ship Stability for Masters and Mates. https://doi.org/10.1016/C2010-0-68323-4
  2. Carlton, J. S. (2007). Ship Resistance and Propulsion. Marine Propellers and Propulsion (Second Edition). https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097123-0.00012-5
  3. Fax, T. F., & Sinoptik, I. I. K. (2017). Badan meteorologi klimatologi dan geofisika stasiun meteorologi maritim tanjung priok, (4), 20–22
  4. Furkanuddin. (2013). Desain Palka Kapal Ikan yang Efisien Guna Melayani Kebutuhan Pelayaran di Daerah Zona Ekonomi Ekslusif. Jurnal Teknik Perkapalan Vol. 2 No.2
  5. Holtrop, J. (1984). A statistical re-analysis of resistance and propulsion data. International Shipbuilding Progress, 31(363), 272–276. https://doi.org/10.1007/s12011-015-0572-4
  6. ITTC Specialist Committee. ITTC – Recommended procedures: Fresh water and seawater properties, International Towing Tank Conference § (1957)
  7. Molland, A. F. (2008). Ship design, construction and operation. The Maritime Engineering Reference Book, 6(1998), 636–727. https://doi.org/10.1016/b978-0-7506-8987-8.00009-3
  8. Prakiraan, I. I. I., & Pelayanan, W. (2017). STASIUN METEOROLOGI MARITIM PONTIANAK, (April), 0–2
  9. Tello, M., Ribeiro E Silva, S., & Guedes Soares, C. (2009). Seakeeping performance of fishing vessels in irregular waves. Ocean Engineering, 38(5–6), 763–773. https://doi.org/10.1016/j.oceaneng.2010.12.020
  10. Wang, B., & Rui, H. (1990). Dynamics of the Coupled Moist Kelvin–Rossby Wave on an Equatorial β -Plane. Journal of the Atmospheric Sciences, 47(4), 397–413. https://doi.org/10.1175/1520-0469(1990)047<0397:DOTCMK>2.0.CO;2

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.