BibTex Citation Data :
@article{JTP10523, author = {Amhar Harahap and Ahmad Zakki and Hartono Yudo}, title = {STUDI PERANCANGAN SISTEM PENGGADINGAN KONSTRUKSI RUANG MUAT KAPAL SUPER CONTAINER 18.000 TEUS (MALACCA-MAX)}, journal = {Jurnal Teknik Perkapalan}, volume = {3}, number = {4}, year = {2015}, keywords = {Malacca-Max; Maersk Triple E Class; Sistem Penggadingan; Metode Element Hingga; Nilai Tegangan}, abstract = { Malacca-Max adalah sebuah jenis kapal super container yang digagas oleh Marco Scholtens, dengan muatan 18.000 teus yang dirancang melalui selat malaka dengan sarat maksimal 21 m. Dalam membangun suatu konstruksi kapal, sistem penggadingan ( framing system ) adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun suatu kapal. Persoalan utama dalam sistem penggadingan ialah membuat suatu konstruksi yang kokoh dan kuat dengan berat konstruksi yang seringan-ringannya. Secara khusus penelitian ini bertujuan merancang sistem penggadingan pada ruang muat kapal super container 18.000 teus ( malacca-max ), dimana model kontruksi dibuat dalam 2 rules (BKI dan ABS). Sistem scantling pada kedua model mengacu pada konstruksi midship section malacca-max yang sudah ada, Maersk Triple E Class . Hasil dari perancangan sistem penggadingannya, desain konstruksinya tidak jauh berbeda, perbedaannya terletak pada ukuran pelat dan profilnya saja. Untuk mengetahui desain sistem penggadingan pada kedua model cukup memenuhi dalam segi kekuatan struktur, maka kedua model dianalisa menggunakan software berbasis metode element hingga. Hasil analisa didapat nilai tegangan kedua model masih memenuhi, tidak melebihi batas nilai izin. Keunggulan dari model yang sudah dibuat, model BKI mempunyai nilai tegangan lebih kecil, sedangkan model ABS lebih efisien dalam penggunaan pelat dan profil. Kondisi terkritis pada kedua model terletak pada kondisi muatan penuh gelombang hogging trochoidal. }, url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval/article/view/10523} }
Refworks Citation Data :
Malacca-Max adalah sebuah jenis kapal super container yang digagas oleh Marco Scholtens, dengan muatan 18.000 teus yang dirancang melalui selat malaka dengan sarat maksimal 21 m. Dalam membangun suatu konstruksi kapal, sistem penggadingan (framing system) adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun suatu kapal. Persoalan utama dalam sistem penggadingan ialah membuat suatu konstruksi yang kokoh dan kuat dengan berat konstruksi yang seringan-ringannya. Secara khusus penelitian ini bertujuan merancang sistem penggadingan pada ruang muat kapal super container 18.000 teus (malacca-max), dimana model kontruksi dibuat dalam 2 rules (BKI dan ABS). Sistem scantling pada kedua model mengacu pada konstruksi midship section malacca-max yang sudah ada, Maersk Triple E Class. Hasil dari perancangan sistem penggadingannya, desain konstruksinya tidak jauh berbeda, perbedaannya terletak pada ukuran pelat dan profilnya saja. Untuk mengetahui desain sistem penggadingan pada kedua model cukup memenuhi dalam segi kekuatan struktur, maka kedua model dianalisa menggunakan software berbasis metode element hingga. Hasil analisa didapat nilai tegangan kedua model masih memenuhi, tidak melebihi batas nilai izin. Keunggulan dari model yang sudah dibuat, model BKI mempunyai nilai tegangan lebih kecil, sedangkan model ABS lebih efisien dalam penggunaan pelat dan profil. Kondisi terkritis pada kedua model terletak pada kondisi muatan penuh gelombang hogging trochoidal.
Last update:
Jurnal Teknik Perkapalan oleh http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/naval disebarluaskan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License