skip to main content

PENGARUH ARUS DAN SUBSTRAT TERHADAP DISTRIBUSI KERAPATAN RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU PANJANG SEBELAH BARAT DAN SELATAN

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Aug 2015.

Citation Format:
Abstract

Pulau Panjang adalah salah satu pantai utara Jawa yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Salah satu ekosistem yang ditemukan di wilayah pesisir adalah ekosistem rumput laut. Rumput laut memiliki keanekaragaman spesies  yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus dan substrat terhadap distribusi kerapatan rumput laut di perairan Pulau Panjang sebelah barat dan selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data kerapatan rumput laut menggunakan metode line transect. Pengamatan dilakukan dengan menghitung kerapatan rumput laut pada 3 line di sebelah barat dan selatan Pulau Panjang. Panjang line transect yang digunakan adalah 100 meter, diletakkan tegak lurus garis pantai dan untuk memudahkan perhitungan kerapatan rumput kaut digunakan kuadran transect berukuran 1x1 m. Kemudian dilakukan pengukuran parameter oseanografi. Hasil penelitian dijumpai tujuh jenis rumput laut yaitu Padina crassa, Sargasum confusum, Turbinaria ornata, Sargassum crispitolium, Caulerpa racemosa, Caulerpa serrulata, dan Lenthesia difformis pada sebelah barat dan selatan Pulau Panjang. Nilai kecepatan arus Pulau Panjang di sebelah selatan adalah 0,10-0,12 m/detik dan arus Pulau Panjang di sebelah barat 0,09-0,01 m/detik. Substrat di Pulau Panjang sebelah barat adalah  karang hidup (26 m2), karang mati (83 m2), pasir (80 m2) dan pecahan karang (109 m2), sedangkan di Pulau Panjang sebelah selatan adalah karang hidup (31 m2), karang mati (93 m2), pasir (54 m2) dan pecahan karang (122 m2).  Kerapatan rumput laut tertinggi di Pulau Panjang sebelah barat dan selatan adalah jenis Padina crassa sebanyak  37,39% dan 31,26%.

 

Panjang island is one of Java’s northern sea which located in Jepara, Central Java. One of ecosystem which found in coastal area is seaweed ecosystem. Seaweed has high species’s variety. This research is intended to acknowledge how current and subtrate affect the seaweed’s density distribution in Panjang Island’s west and south waters. This research was done in October 2014. This research uses descriptive research method. While Line Transect is used to intake the data of seaweed’s density. The observation is done by counting the seaweed’s density on three lines in Panjang Island’s south and west waters. Line Transect’s lenght which used is 100 meters, be placed perpendicular to coastal area and use 1x1 meter transect quadran to make the counting of seaweed’s density easier.  And then, the measuring of oceanography parameter is conducted. As the result, seven seaweed’s varietis are found, they are Padina crassa, Sargasum confusum, Turbinaria ornata, Sargassum crispitolium, Caulerpa racemosa, Caulerpa serrulata, and Lenthesia difformis in Panjang Island’s south and west waters. Speed value of Panjang Island’s current in south area is 0,10-0,12 m/second and Panjang Island’s west area is 0,09-0,01 m/second. The substrate in Panjang Island’s west area is alive coral (26 m2), dead coral (83 m2), sand (80 m2), and coral’s fraction (109 m2), while in Panjang island’s south area is alive coral (31 m2), dead coral (93 m2), sand (54 m2), and coral’s fraction (122 m2). The highest seaweed’s density in west and south’s area is Padina Crassa, that is 37,39% and 31,26%.

Fulltext View|Download
Keywords: Rumput Laut;Distribusi; Arus; Substrat; Pulau Panjang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.