skip to main content

PERBANDINGAN PENERIMAAN NELAYAN YANG MENANGKAP RAJUNGAN DENGAN BUBU DAN ARAD DI BETAHWALANG, DEMAK

1Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Jan 2015.

Citation Format:
Abstract

Usaha penangkapan ikan merupakan kegiatan ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor produksi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Usaha penangkapan dikatakan berhasil apabila mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi pelaku usahanya. Bubu lipat dan jaring arad adalah alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan Betahwalang untuk menangkap rajungan. Rajungan merupakan komoditi perikanan yang memiliki nilai jual tinggi, baik sebagai komoditi lokal maupun komoditi ekspor. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk menganalisa pendapatan, biaya dan keuntungan usaha penangkapan rajungan, dan menganalisa tingkat kelayakan finansial usaha penangkapan rajungan dengan alat tangkap bubu lipat dan jaring arad di Perairan Demak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode pengambilan sampel snowball sampling. Model analisis data menggunakan analisis kelayakan usaha dengan menggunakan beberapa indikator diantaranya NPV, B/C Ratio, IRR, dan Payback Period. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan usaha penangkapan yakni nilai rata-rata NPV pada alat tangkap jaring arad Rp 100.577.288 dan alat tangkap bubu lipat  Rp 837.586.870. Rata-rata nilai  IRR pada alat tangkap jaring arad 60% dan pada alat tangkap bubu lipat tidak teridentifikasi nilai IRRnya. Rata-rata nilai B/C rasio pada alat tangkap jaring arad 0,07 dan pada alat tangkap bubu lipat 0,50. Pengembalian modal pada alat tangkap jaring arad dengan nilai PP selama 2,5 tahun dan pada alat tangkap bubu lipat  0,5 tahun atau  6 bulan.

 

Fishery is an economic activity resulte from production factor which aimed to gain profit. Fishery can be categorized as successful if the fisherman can gain the maximum profit. Trap and (arad) mini trawl are fishing gear used by fishermen to catch blue swimming crab in Betahwalang. Blue swimming crab is commodity of fisheries with high economic value, either for local and export. The purposes of this research are analyzing the income, expense and profit, and analyze the financial feasibility of trap and mini trawl in Demak. The methods were used descriptive qualitative and quantitative. Sampling method used snowball sampling. The research used variables of business feasibility included NPV, B/C Ratio, IRR, and Payback Period. The avarage value of NPV (arad) mini trawl was Rp 100,577,288 NPV trap fishing gear was Rp 837,586,870. the average value of  IRR  was 60 % (arad) mini trawl gear and trap gear was not identified of the value IRR trap and the average value of Benefit and Cost Ratio of (arad) mini trawl and trap ware 0.07 and 0.50 for each. The average payback period was 2.5 year for (arad) mini trawl and trap was 0.5 year or 6 month.

Fulltext View|Download
Keywords: Bubu lipat dan Arad; Rajungan; Analisis Finansial; Perairan Demak

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.