skip to main content

KELIMPAHAN ECHINODERMATA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PULAU PANGGANG, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Oct 2014.

Citation Format:
Abstract

Lamun (Seagrass) merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang hidup dan tumbuh di laut dangkal. Kelompok echinodermata dapat hidup menempati berbagai macam habitat seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan algae, padang lamun, koloni karang hidup dan karang mati dan beting karang (rubbles dan boulders). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan lamun, kelimpahan Echinodermata, dan hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan Echinodermata di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Metode pemetaan lamun untuk menentukan kerapatan lamun yang padat, sedang dan jarang dengan menarik line sepanjang 200 meter sejajar garis pantai dan 100 meter tegak lurus pantai dengan menggunakan kuadran transek berukuran 5 m × 5 m sedangkan kelimpahan Echinodermata dilakukan dengan metode kuadran transek berukuran 1 m × 1 m. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan lamun di stasiun A 359 tegakan/m2, stasiun B 179 tegakan/m2, dan stasiun C 83 tegakan/m2. Kelimpahan Echinodermata pada stasiun A 10 ind/75m2, stasiun B 9 ind/75m2 dan stasiun C 21 ind/m2. Terdapatnya hubungan erat antara kerapatan lamun dengan kelimpahan Echinodermata di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

 

 

Seagrass is a flowering plant (Angiospermae) that live and grow in a shallow sea. The groups of echinoderms can live to occupy various habitats such as reef zone, algae growth area, seagrass beds, live dead coral colony, coral rubbles and boulders. The purpose of this study were to determine the density of seagrass, abudance of Echinoderms in the Panggang island, Kepulauan Seribu, Jakarta. Seagrass mapping method used to determine the density of seagrass (dense, average and sparse) by appealing a line along 200 meters parallel to the shoreline and 100 meters perpendicular to the coast using 5 m x 5 m transect quadrant, whereas echinoderms abundance counted using 1 m x 1 m transect quadrant. The results showed that density of seagrass at A station is 359 stands/m2, B station is 179 stands/m2, and C station is 83 stands/m2. Abundance of echinoderms at A station is 10 ind/75m2, B station is 9 ind/75m2  and C station is 21 ind/75m2. There is a close correlation between seagrass density with echinoderms abundance in the Panggang island, Seribu islands, Jakarta.

Fulltext View|Download
Keywords: Kelimpahan Echinodermata; Kerapatan Lamun; Pulau Panggang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.