skip to main content

STUDI KELIMPAHAN TERIPANG (HOLOTHURIIDAE) PADA EKOSISTEM LAMUN DAN EKOSISTEM KARANG PULAU PANJANG JEPARA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 19 Mar 2014; Published: 29 Apr 2014.

Citation Format:
Abstract

Teripang (Sea Cucumber) merupakan salah satu spesies yang banyak terdapat pada ekosistem lamun dan karang. Menurunnya populasi teripang diduga akan menyebabkan perubahan lingkungan perairan, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan komposisi jenis, kerapatan relatif teripang, kelimpahan teripang (Holothuriidae) dan komposisi jenis makanan dalam usus teripang pada perairan karang dan lamun di pantai Pulau Panjang Jepara. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Panjang, Jepara pada bulan November tahun 2013. metode pengambilan sampel untuk data penutupan karang menggunakan line transek dan untuk data kerapatan lamun menggunakan kuadran transek. Hasil dari penelitian ini nilai persentase kerapatan lamun di ekosistem lamun terdiri dari Thalassia hemprichii 42.47%, Enhalus acoroides 38.79%, Halodule uninervis 7.00%, dan  Syringodium isoetifolium 11.74%. Sedangkan penutupan terumbu karang untuk  Karang hidup 0.52%, Karang mati 42.27%, Pecahan karang 30.73% dan Pasir 26.49%. Sedangkan nilai persentase  Komposisi jenis teripang (Holothuriidae) di perairan lamun dan karang didapatkan 2 jenis yaitu H. atra dan H. nobilis, dengan kerapatan relatif pada ekosistem lamun H. atra adalah 93.06 % sedangkan untuk H. nobilis di terumbu karang adalah 91.67 %. Kelimpahan teripang pada ekosistem lamun terdiri dari H. atra sebesar 161 individu/150m2 dan H. nobilis sebesar 12 individu/150m2 sedangkan pada ekosistem terumbu karang terdiri dari H. atra 8 individu/150m2 dan H.nobilis sebesar 88 individu/150m2. Komposisi makanan teripang dari jenis H. atra yang didapatkan adalah jenis Nitzchia sp 21.635%, Spirulina sp 11.0578%, Parafavella sp 5.769%. dan butiran pasir sebesar 14.904%, sedangkan H. nobilis adalah Nitzchia sp sebesar 26.415%, Spirulina sp sebesar 10.063%, dan Parafavella sp sebesar 5.031%, dan butiran pasir sebesar 17.610%.

 

Sea cucumbers are mostly found in the seagrass and reefs ecosystems. The research aims to know the composition, relative density, abundance and food composition in the gut of sea cucumber found on the reef and seagrass ecosystems of the Coastal Water of Panjang Island, Jepara. The reseach was carried out at Coastal Water of Panjang Island, Jepara on November 2013. The sampling metode used to collect data on reef cover percentage is line transect and for seagrass density is quadrant transect. Persentage of seagrass density : Thalassia hemprichii 42.47%, Enhalus acoroides 38.79%, Halodule uninervis 7.00%, and Syringodium isoetifolium 11.74%. Coral cover on the reef ecosystem composed of living coral 0,52%, dead reef 42,27%, coral fragments 30,73% and sand 26,49%.  There are two kind of sea cucumber from seagrass and reef ecosystem i.e Holothuria atra  and Holothuria nobilis. The relative abundance of H.atra was 93.06 % on seagrass ecosystem and H.nobilis on coral reef ecosystem was 91.67 %. Sea cucumber abundance at seagrass ecosystem are H. atra 161 individuals/150m2 and H. nobilis 12 individuals/150m2 while on reef ecosystem abundance of sea cucumber are H. atra 8 individuals/150m2 and H. nobilis 88 individuals/150m2. Food composition in the gut of H. atra are Nitzchia sp 21.635%, Spirulina sp 11.0578%, Parafavella sp 5.769%. and sand 14.904%, while in the gut of H. nobilis are Nitzchia sp 26.415%, Spirulina sp 10.063%, are Parafavella sp 5.031%, and sand 17.610%.

Fulltext View|Download
Keywords: Kelimpahan teripang; Ekosistem lamun; Ekositem terumbu karang; Kelimpahan relatif

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.