slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
HUBUNGAN KELIMPAHAN EPIFAUNA YANG BERASOSIASI DENGAN LAMUN PADA TINGKAT KERAPATAN LAMUN YANG BERBEDA DI PANTAI PULAU PANJANG, JEPARA | Herfina | Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) skip to main content

HUBUNGAN KELIMPAHAN EPIFAUNA YANG BERASOSIASI DENGAN LAMUN PADA TINGKAT KERAPATAN LAMUN YANG BERBEDA DI PANTAI PULAU PANJANG, JEPARA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Received: 17 Jan 2014; Published: 29 Jan 2014.

Citation Format:
Abstract
Pulau panjang merupakan salah satu wilayah di perairan Kabupaten Jepara yang memiliki keanekaragamanan ekosistem perairan, antara lain adalah ekosistem lamun yang merupakan tempat hidup bagi biota-biota perairan yang salah satunya adalah epifauna. Secara ekologi, padang lamun mempunyai beberapa fungsi penting di daerah pesisir yang salah satunya yaitu berfungsi menstabilkan dasar-dasar lunak di mana kebanyakan spesies tumbuh, terutama dengan sistem akar yang padat dan saling menyilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan epifauna yang berasosiasi pada kerapatan lamun yang berbeda dan mengetahui hubungan kelimpahan epifauna yang berasosiasi pada kerapatan lamun yang berbeda diperairan pantai pulau panjang jepara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2012, di perairan pantai Pulau Panjang, Kabupaten Jepara.  Metoda sampling yang digunakan adalah metoda pemetaan sebaran lamun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang bersifat deskriptif. Tingkat kerapatan lamun dibagi menjadi 3 stasiun dengan kerapatan yang berbeda yaitu kerapatan jarang, kerapatan sedang dan kerapatan padat, dengan luasan yang sama (5 m x 5 m). Pengambilan sampel epifauna dilakukan pada 9 titik sampling dengan cara pengambilan permukaan substrat yang berbeda didalam kuadran transek dengan menggunakan cetok dan disaring dengan menggunakan saringan ukuran 1 mm dan diberi formalin 4 %. Sampel disortir di laboratorium dan diidentifikasi. Dari hasil pengamatan diketahui terdapat 5 spesies lamun pada ketiga stasiun dengan jumlah yang berbeda. Jenis lamun yang ditemukan adalah jenis Thalassia sp, Cymodocea sp, Enhallus sp, Halodule sp dan Syringodium sp. Kerapatan lamun yang jarang dengan jumlah individu 15.923 individu, kerapatan lamun sedang berjumlah 36.546 individu dan kerapatan lamun padat dengan berjumlah 53.182 individu. Kelimpahan epifauna yang ditemukan di daerah kerapatan lamun jarang yaitu 118 individu/m2 dari 17 spesies, sedangkan pada daerah kerapatan lamun sedang didapatkan 149 individu/m2 dari 15 spesies dan untuk kerapatan padat didapatkan 170 individu/m2 dari 19 spesies. uji korelasi  pearson didapatkan (nilai Sig (2-tailed pada output SPSS) sebesar 0, 698 ( ≥ 0,05), dengan kesimpulan H0 diterima dan H1 ditolak  yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara struktur hewan epifauna pada kerapatan lamun yang berbeda di pulau Panjang Jepara. Selain itu, didapatkan nilai korelasi antara hewan epifauna dengan kerapatan lamun sebesar -0, 457. menunjukkan tidak adanya hubungan yang erat antara hewan epifauna dengan kerapatan lamun di Pulau Panjang.
Fulltext View|Download
Keywords: Epifauna; Kerapatan Lamun; Pulau Panjang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.