skip to main content

HUBUNGAN JALUR MIGRASI PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea) TERHADAP TINGGI MUKA LAUT, SUHU PERMUKAAN LAUT, KLOROFIL-a di PERAIRAN INDONESIA

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Aug 2013.

Citation Format:
Abstract

Penyu adalah satwa yang terancam kepunahannya. Transmitter dalam pemantauan penyu dapat memberikan data jelajah penyu yang akurat beserta parameter oseanografinya. Metode penelitian ini menggunakan metode deskripsi. Tahapan penelitian meliputi pengambilan data dari satelit NOAA (tinggi muka laut, suhu permukaan laut dan klorofil-a) dan data titik koordinat penyu. Data kemudian diolah dengan menggunakan Er Mapper 7.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penyu lekang yang telah di pasang transmitter terpantau jalur migrasinya dari Selat Bali, Gilimanuk, Bali Utara,/Situbondo, Selat Madura, Madura Utara dan Selat Makassar. Distribusi tinggi muka laut berdasarkan titik koordinat penyu selama lima bulan (Juni, Juli, Agustus, November dan Desember) 2009 pada 7 lokasi yang berbeda yaitu dengan nilai minimum 44 cm dan maksimum 79 cm, sedangkan distribusi suhu permukan laut dengan nilai minimum 260C dan maksimum 300C, dan untuk distribusi klorofil-a dengan nilai minimum 0.219 mg/m3 dan nilai maksimum 2.77 mg/m3. Korelasi/keeratan hubungan posisi penyu terhadap tinggi muka laut, dengan nilai (r) yaitu 0.873 mempunyai interpretasi atau hubungan yang tinggi. Nilai (r) suhu permukaan laut yaitu 0.78 menunjukkan bahwa interpretasi sedang, dan untuk klorofil-a didapatkan nilai (r) yaitu 0.69, nilai ini menunjukkan bahwa interpretasi sedang.

Fulltext View|Download
Keywords: Jalur migrasi penyu; Transmitter; NOAA; tinggi muka laut; suhu permukaan; Klorofil-a

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.