skip to main content

KARAKTERISTIK ABRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP MASYARAKAT DI PESISIR SEMARANG BARAT

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Published: 29 Apr 2016.

Citation Format:
Abstract

Masalah abrasi pantai yang terjadi di beberapa wilayah di pesisir utara Pulau Jawa, penanggulangan yang tepat sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi akibat abrasi pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik abrasi dan pengaruh terhadap masyarakat di pesisir  Semarang Barat. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara kepada masyarakat Mangkang Wetan. Data hidrooseanografi  yaitu gelombang, arus dan pasang surut Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) Kota Semarang. Perubahan garis pantai menggunakan metode RGB (Red Green Blue) dan menggunakan Citra Landsat TM tahun 2013, 2014 dan 2015 menggunakan aplikasi er mapper. Masyarakat Mangkang Wetan bekerja berbagai macam profesi seperti nelayan, petambak, buruh pabrik dan lain sebagainya. Karakteristik abrasi yang terjadi di pesisir menghasilkan perubahan luas area, serta perubahan pada beberapa ekosistem yang ada disekitarnya. masyarakat juga menerima dampak abrasi tersebut yaitu pendapatan menurun, tempat tinggal tergenang oleh air laut dan mempengaruhi kondisi sosial yang ada disekitar. Analisa menggunakan citra Landsat dan er mapper menunjukkan hasil perubahan garis pantai. Nilai dari beberapa hidrooseanografi seperti gelombang, arus dan pasang surut pun berbeda tiap tahunnya karena selalu mengikuti peralihan musim barat dan musim timur. Tingkat pengetahuan masyarakat sangat mempengaruhi seberapa besar partisipasi masyarakat dalam menanggulangi masalah abrasi pantai yang terjadi.

 

Abration occurs in some Java North coastal, appropriate countermeasures are needed by communities to overcome environmental problems caused by coastal abration. This study was aimed to investigate the characteristics of abrasion and the impact to coastal communities in West Semarang. Data were collected through interviews to the community in Mangkang Wetan. Data collected were hydrooceanography such as waves, currents and tides from Agency for Meteorology Station (BMKG) Semarang. Shoreline change was measured using RGB (Red Green Blue) and using of Landsat TM 2013, 2014 and 2015 er mapper application. MangkangWetan community work in a variety of professions such as fishermen, farmers, factory workers and others. Abration in coastal made a change of shoreline, areas, and some ecosystems of the environmental. People also accepted the abration impact. The impact to people was low income, to residential was submerged by sea water, and influence social condition. Analysis using Landsat imagery and er mapper showed the results of shoreline change. Values of some hydrooceanography such as waves, currents and tides were different. The level of public knowledge influenced the public participation in preventing coastal abration.

Fulltext View|Download
Keywords: Abrasi Pantai; Pesisir; Metode Deskriptif Analitik; Metode RGB (Red Green Blue); Citra Landsat; Er Mapper; Hidrooseanografi

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.