BibTex Citation Data :
@article{JTM9618, author = {Adhityo Nugroho and Gunawan Haryadi and Agus Hardjuno}, title = {PENGARUH PROSES NORMALIZING TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS THERMITE BAJA NP-42}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {2}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {normalizing, pengelasan thermite, NP-42}, abstract = { Sambungan pada rel kereta api atau disebut baja NP-42 merupakan salah satu faktor penting dalam kenyamanan perjalanan kereta api. Oleh karena itu dibutuhkan metode penyambungan yang tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Metode yang digunakan dalam penyambungan baja NP-42 yaitu dengan proses pengelasan thermite. Hasil pengelasan dari kedua sisi bahan baja NP-42 menghasilkan tiga daerah utama yaitu daerah logam dasar (base metal) , daerah terpengaruh panas (Heat Affected Zone - HAZ) , dan daerah logam las (weld metal) . Dalam proses pengelasan thermite , bagian sambungan yang di las menerima panas pengelasan setempat dan selama proses berjalan suhunya terus berubah sehingga distribusi menjadi tidak merata. Karena panas tersebut, maka pada bagian terjadi pengembangan thermal , sedangkan bagian yang dingin tidak berubah sehingga terbentuk penghalang pengembangan yang menyebabkan terjadinya peregangan. Akibat peregangan ini akan timbul tegangan tetap yang disebut tegangan sisa. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa adanya penyetaraan nilai kekerasan dari base metal, HAZ, dan weld metal yang disebakan adanya pengaruh post weld heat treatment normalizing . Nilai kekerasan tertinggi pada daerah base metal terletak pada temperatur 850 ˚C, kekerasan tertinggi pada daerah HAZ terletak pada temperatur 850˚C, dan kekerasan tertinggi pada daerah weld metal terletak pada temperatur 825 ˚C. }, issn = {2303-1972}, pages = {249--257} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/9618} }
Refworks Citation Data :
Sambungan pada rel kereta api atau disebut baja NP-42 merupakan salah satu faktor penting dalam kenyamanan perjalanan kereta api. Oleh karena itu dibutuhkan metode penyambungan yang tepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Metode yang digunakan dalam penyambungan baja NP-42 yaitu dengan proses pengelasan thermite.
Hasil pengelasan dari kedua sisi bahan baja NP-42 menghasilkan tiga daerah utama yaitu daerah logam dasar (base metal), daerah terpengaruh panas (Heat Affected Zone - HAZ), dan daerah logam las (weld metal). Dalam proses pengelasan thermite, bagian sambungan yang di las menerima panas pengelasan setempat dan selama proses berjalan suhunya terus berubah sehingga distribusi menjadi tidak merata. Karena panas tersebut, maka pada bagian terjadi pengembangan thermal, sedangkan bagian yang dingin tidak berubah sehingga terbentuk penghalang pengembangan yang menyebabkan terjadinya peregangan. Akibat peregangan ini akan timbul tegangan tetap yang disebut tegangan sisa. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa adanya penyetaraan nilai kekerasan dari base metal, HAZ, dan weld metal yang disebakan adanya pengaruh post weld heat treatment normalizing. Nilai kekerasan tertinggi pada daerah base metal terletak pada temperatur 850 ˚C, kekerasan tertinggi pada daerah HAZ terletak pada temperatur 850˚C, dan kekerasan tertinggi pada daerah weld metal terletak pada temperatur 825 ˚C.
Last update: