skip to main content

UJI DENSITAS PELET PENYERAP BIODEGRADABEL DARI LIMBAH AMPAS TAHU KOMBINASI DENGAN BUBUK AMPAS KOPI

*Bryan Arifianto  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Norman Iskandar  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Sulardjaka Sulardjaka  -  Department of Mechanical Engineering, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Tingginya populasi penduduk di wilayah perkotaan turut memunculkan permasalahan lingkungan baru, salah satunya adalah limbah kotoran hewan peliharaan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan media pasir hewan peliharaan yang bersifat ramah lingkungan. Ampas tahu, sebagai limbah organik berbasis kedelai, memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan dasar media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi dan mengevaluasi kualitas pelet penyerap berbahan dasar ampas tahu dengan penambahan bubuk ampas kopi sebagai zat aromatik, serta melakukan perbandingan terhadap produk komersial pelet merek Mantoelity. Proses produksi dilakukan dengan variasi komposisi ampas tahu dan bubuk ampas kopi sebesar 100:0, 90:10, dan 80:20 menggunakan mesin pencetak tipe flat die pellet mill. Produk yang dihasilkan kemudian dilakukan pengujian densitas guna mengetahui kekompakan struktur pelet. Hasil uji densitas sampel hasil produksi menghasilkan nilai dengan rentang 1,27 – 1,29 g/cm3, sedangkan pelet mantoelity lebih tinggi yaitu 1,95 g/cm3.  Hal ini menunjukkan bahwa pelet hasil produksi memiliki kekompakan yang lebih rendah dibanding pelet komersial.

Fulltext View|Download
Keywords: ampas tahu; densitas; pelet penyerap
  1. Romansah, F. (2020). Penegakan hukum terhadap pencemaran limbah peternakan sapi potong. Administrative and Environmental Law Review, 1(1), 25-32
  2. Maulana, A. H. (2022, 26 Oktober). Jangan Buang Kotoran Hewan Peliharaan Sembarangan, Ini Risikonya. Diakses pada 21 November 2024, https://www.kompas.com/homey/read/2022/10/26/220558376/jangan-buang kotoran-hewan-peliharaan-sembarangan-ini-risikonya
  3. Indah, D. R., Hatimah, H., & Hulyadi, H. (2021). Efektivitas Ampas Tahu Sebagai Adsorben Logam Tembaga Pada Air Limbah Industri. Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia, 9(2), 57-66
  4. Maulia, R. I., Mursyid, I. K., & Nurhaliza, R. (2023). Pasir Kucing Ramah Lingkungan dari Pengolahan Limbah Ampas Tahu dengan Teknik Fermentasi Mikroorganisme. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT CAHAYA MANDALIKA (ABDIMANDALIKA) e-ISSN 2722-824X, 4(2), 88-93
  5. Masyhura, M. D., Rangkuti, K., & Fuadi, M. (2019). Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Dalam Upaya Diversifikasi Pangan. Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 2(2), 52-54
  6. Saehu, A., Suryani, N., & Noviyanto, F. (2022). Uji Aktivitas Antioksidan dari Formulasi Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta (Coffea canephora). Jurnal Biogenerasi, 7(2), 124-135
  7. Susilawat, I., & Khairini, L. (2017). Introduksi pembuatan pellet hijauan pakan ternak ruminansia di Arjasari Kabupaten Bandung. J. Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 244-247
  8. Chen, P. H., & Wu, J. Y. (2025, February). Circular Economy Approach for Utilizing Organic Waste in Cat Litter and Compost to Support Plant Growth. In Waste (Vol. 3, No. 1, p. 8). MDPI
  9. Aji, D. P., Sukarnoto, T., & Astuti, P. (2023). Implementation of Fish Feed Pellet Making Machine for Freshwater Fish Farming Groups in RW 04 Jatibening Baru Village, Bekasi City. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 493-503
  10. Wardana, K. A., Soetopo, R. S., Asthary, P. B., & Aini, M. N. (2015). Perekat untuk pembuatan pelet pupuk organik dari residu proses digestasi anaerobik lumpur biologi industri kertas. Jurnal Selulosa, 5(02), 69-78

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.