BibTex Citation Data :
@article{JTM42345, author = {Ilham Farhani and Dwi Wibowo and Gunawan Haryadi}, title = {RANCANG BANGUN SEPATU ORTOTIK UNTUK PENDERITA FLAT FOOT}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {12}, number = {1}, year = {2024}, keywords = {arch index; eversion angle; flat foot; insole ortotik; sepatu ortotik}, abstract = { Flat foot atau lengkung kaki datar merupakan kondisi medis kelengkungan medial longitudinal arch (MLA) lebih rata dari biasanya dan seluruh telapak kaki memiliki kontak dekat atau langsung ke permukaan tanah. Studi menunjukkan kelompok dewasa prevalensi flat foot sebesar 13,6% hingga 26,62%. Dampaknya yaitu nyeri kaki dan kualitas hidup yang menurun. Salah satu penanganan flat foot dengan penggunaan sepatu ortotik. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan arch index dan sudut belakang kaki dengan flat foot serta perancangan sepatu dan insole ortotik. Metodologi yang digunakan subjek sebanyak 5 mahasiswi yang memiliki arch index > 0,26 yang diukur dengan digital footprint dan sudut belakang kaki menggunakan goniometer. Perancangan moulding insole menggunakan software Rhinoceros dan dicetak dengan metode 3D Printing . Pembuatan insole menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari silicone rubber dengan konsentrasi 90%, talc 10%, dan hardener 4% dari total keseluruhan. Hasil menunjukkan bahwa seluruh subjek termasuk flat foot yang ditunjukkan dari hasil penurunan eversion angle l pada sudut belakang kaki yang tidak signifikan. Kesimpulannya terdapat korelasi antara arch index dan eversion angle dengan pengukuran flat foot . Selain itu, sepatu dan insole ortotik dapat di desain sesuai kontur kaki mengikuti hasil pemindaian 3D dan dapat dijadikan sebagai penanganan flat foot sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi penderita. Kata kunci: }, issn = {2303-1972}, pages = {3--10} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/42345} }
Refworks Citation Data :
Flat foot atau lengkung kaki datar merupakan kondisi medis kelengkungan medial longitudinal arch (MLA) lebih rata dari biasanya dan seluruh telapak kaki memiliki kontak dekat atau langsung ke permukaan tanah. Studi menunjukkan kelompok dewasa prevalensi flat foot sebesar 13,6% hingga 26,62%. Dampaknya yaitu nyeri kaki dan kualitas hidup yang menurun. Salah satu penanganan flat foot dengan penggunaan sepatu ortotik. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan arch index dan sudut belakang kaki dengan flat foot serta perancangan sepatu dan insole ortotik. Metodologi yang digunakan subjek sebanyak 5 mahasiswi yang memiliki arch index > 0,26 yang diukur dengan digital footprint dan sudut belakang kaki menggunakan goniometer. Perancangan moulding insole menggunakan software Rhinoceros dan dicetak dengan metode 3D Printing. Pembuatan insole menggunakan bahan-bahan yang terdiri dari silicone rubber dengan konsentrasi 90%, talc 10%, dan hardener 4% dari total keseluruhan. Hasil menunjukkan bahwa seluruh subjek termasuk flat foot yang ditunjukkan dari hasil penurunan eversion anglel pada sudut belakang kaki yang tidak signifikan. Kesimpulannya terdapat korelasi antara arch index dan eversion angle dengan pengukuran flat foot. Selain itu, sepatu dan insole ortotik dapat di desain sesuai kontur kaki mengikuti hasil pemindaian 3D dan dapat dijadikan sebagai penanganan flat foot sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi penderita.
Last update: