BibTex Citation Data :
@article{JTM41851, author = {Rangga Suarga and MSK Tony Utomo and Muchammad Muchammad}, title = {ANALISIS CFD CO-FIRING BIOMASSA BATOK KELAPA PADA STOKER BOILER}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {batok kelapa; co-firing; emisi gas; stoker boiler; temperaturbatok kelapa; co-firing; emisi gas; stoker boiler; temperatur}, abstract = { Menurut Lembaga Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTK), Indonesia memiliki target bauran EBT sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% di tahun 2050. Hal itu menjadikan Masyarakat Indonesia harus memanfaatkan sumber energi terbarukan. Kementerian ESDM telah melaporkan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa sebesar 443 ribu megawatt (MW), sehingga pemerintah Indonesia menetapkan program pelaksanaan program co-firing biomassa di 52 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara milik PT PLN (Persero) dengan total kapasitas18.154 MW. Maka dari itu pada penelitian ini dilakukan simulasi pembakaran co-firing pada boiler stoker dengan tujuan melihat performa hasil pembakaran antara batu bara dan biomassa batok kelapa dengan fraksi 0-20% dengan menggunakan metode elemen hingga Computational Fluid Dynamics (CFD). Parameter penelitian ini adalah temperatur boiler dan emisi gas buang boiler. Hasil yang didapat bahwa terjadi penurunan temperatur seiring peningkatan biomassa 0-20%. Hal serupa terjadi pada kandungan CO dan SO2 yang terjadi penurunan seiring peningkatan biomassa 0-20%. Namun, pada kandungan CO2 dan O2 terjadi penigkatan seiring peningkatan biomassa 0-20%. Penuruan CO dan SO2 mengindikasikan penurunan emisi gas berbahaya bagi lungkungan. }, issn = {2303-1972}, pages = {159--168} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/41851} }
Refworks Citation Data :
Menurut Lembaga Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTK), Indonesia memiliki target bauran EBT sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% di tahun 2050. Hal itu menjadikan Masyarakat Indonesia harus memanfaatkan sumber energi terbarukan. Kementerian ESDM telah melaporkan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa sebesar 443 ribu megawatt (MW), sehingga pemerintah Indonesia menetapkan program pelaksanaan program co-firing biomassa di 52 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara milik PT PLN (Persero) dengan total kapasitas18.154 MW. Maka dari itu pada penelitian ini dilakukan simulasi pembakaran co-firing pada boiler stoker dengan tujuan melihat performa hasil pembakaran antara batu bara dan biomassa batok kelapa dengan fraksi 0-20% dengan menggunakan metode elemen hingga Computational Fluid Dynamics (CFD). Parameter penelitian ini adalah temperatur boiler dan emisi gas buang boiler. Hasil yang didapat bahwa terjadi penurunan temperatur seiring peningkatan biomassa 0-20%. Hal serupa terjadi pada kandungan CO dan SO2 yang terjadi penurunan seiring peningkatan biomassa 0-20%. Namun, pada kandungan CO2 dan O2 terjadi penigkatan seiring peningkatan biomassa 0-20%. Penuruan CO dan SO2 mengindikasikan penurunan emisi gas berbahaya bagi lungkungan.
Last update: