BibTex Citation Data :
@article{JTM40613, author = {Aulia Kurniawan and Rusnaldy Rusnaldy and Paryanto Paryanto}, title = {PROSES UNDERWATER FRICTION WELDING UNTUK DISSIMILAR METAL ANTARA AISI 1045 DENGAN STAINLESS STEEL 304}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {3}, year = {2023}, keywords = {flash; friction welding; pengelasan; underwater friction welding}, abstract = { Friction welding merupakan pengelasan solid-state dimana penggabungan diperoleh dari panas akibat gesekan dan tekanan. Underwater friction welding merupakan variasi friction welding yang dilakukan dibawah air dengan bantuan chamber sebagai media air dengan tujuan hasil penyambungan logam akan lebih optimal karena proses pendinginan yang cepat, yang berlangsung bersamaan dengan proses pengelasan. Pengelasan dilakukan menggunakan mesin friction welding dengan parameter waktu tempa 4 detik dan 6 detik serta kecepatan putar 1400rpm. Material pengelasan adalah menyambungkan AISI 1045 dan stainless steel 304 berdiameter 12mm. Spesimen hasil friction welding diuji kelayakan Non-Destructive Test berupa inspeksi visual dengan melihat bentuk flash yang dihasilkan. Friction welding dilakukan pada 4 spesimen yang terdiri dari 2 spesimen udara dan 2 spesimen underwater . Spesimen berhasil disambungkan yang kemudian dilakukan uji kelayakan hasil pengelasan. Waktu tempa memiliki pengaruh terhadap hasil flash yang terbentuk pada spesimen, dimana semakin besar waktu tempa yang digunakan menghasilkan flash yang berukuran semakin besar. Flash yang terbentuk pada material AISI 1045 berukuran lebih besar dibandingkan dengan flash yang terbentuk pada stainless steel 304 yang diakibatkan oleh perbedaan sifat mekanik dari material yang disambungkan. Pada underwater friction welding , ukuran flash yang terbentuk lebih kecil daripada friction welding udara, dikarenakan pendinginan cepat saat proses pengelasan berlangsung. Terjadi cacat flash berupa misalignment yang diakibatkan oleh pencekaman yang kurang kuat, ketidaktepatan geometris, dan pemberian tekanan yang terlalu lama. Terjadinya misalignment mengakibatkan menurunnya kualitas sambungan pengelasan. }, issn = {2303-1972}, pages = {163--168} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/40613} }
Refworks Citation Data :
Friction welding merupakan pengelasan solid-state dimana penggabungan diperoleh dari panas akibat gesekan dan tekanan. Underwater friction welding merupakan variasi friction welding yang dilakukan dibawah air dengan bantuan chamber sebagai media air dengan tujuan hasil penyambungan logam akan lebih optimal karena proses pendinginan yang cepat, yang berlangsung bersamaan dengan proses pengelasan. Pengelasan dilakukan menggunakan mesin friction welding dengan parameter waktu tempa 4 detik dan 6 detik serta kecepatan putar 1400rpm. Material pengelasan adalah menyambungkan AISI 1045 dan stainless steel 304 berdiameter 12mm. Spesimen hasil friction welding diuji kelayakan Non-Destructive Test berupa inspeksi visual dengan melihat bentuk flash yang dihasilkan. Friction welding dilakukan pada 4 spesimen yang terdiri dari 2 spesimen udara dan 2 spesimen underwater. Spesimen berhasil disambungkan yang kemudian dilakukan uji kelayakan hasil pengelasan. Waktu tempa memiliki pengaruh terhadap hasil flash yang terbentuk pada spesimen, dimana semakin besar waktu tempa yang digunakan menghasilkan flash yang berukuran semakin besar. Flash yang terbentuk pada material AISI 1045 berukuran lebih besar dibandingkan dengan flash yang terbentuk pada stainless steel 304 yang diakibatkan oleh perbedaan sifat mekanik dari material yang disambungkan. Pada underwater friction welding, ukuran flash yang terbentuk lebih kecil daripada friction welding udara, dikarenakan pendinginan cepat saat proses pengelasan berlangsung. Terjadi cacat flash berupa misalignment yang diakibatkan oleh pencekaman yang kurang kuat, ketidaktepatan geometris, dan pemberian tekanan yang terlalu lama. Terjadinya misalignment mengakibatkan menurunnya kualitas sambungan pengelasan.
Last update: