BibTex Citation Data :
@article{JTM39028, author = {Abdul Hadi and Dwi Wibowo and Budi Setiyana}, title = {RANCANG BANGUN SOL SEPATU UNTUK PENDERITA FLEXIBLE FLATFOOT}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {11}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {arch index; flatfoot; flexible flatfoot; shoe in-shole}, abstract = { Telapak kaki merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peran penting untuk beraktifitas. Dengan kondisi telapak kaki yang sehat, maka seseorang akan lebih seimbang ketika menopang beban tubuhnya. Tipe telapak kaki manusia dibagi menjadi tiga, yaitu telapak kaki normal, telapak kaki high arch (pes cavus) dan flat foot (low arch atau pes planus). Dikategorikan high arch apabila AI ≤ 0.21, normal apabila 0.26 ≥ AI > 0.21 dan flat foot apabila AI > 0.26. Kondisi flat foot dapat membuat seseorang mudah lelah saat berjalan atau berlari, karena kemampuan penyerapan beban kejutnya menurun. Apabila kondisi tersebut diperparah oleh jaringan otot telapak kaki yang lemah, dampak lainnya membuat penderita akan mengalami nyeri pada tumit dan menimbulkan benjolan pada pangkal luar jempol kaki. Penelitian tugas akhir ini mengevaluasi flexible flat foot hasil pemindaian 2D dan pemindaian 3D. Anatomi telapak kaki subjek hasil pemindaian 3D menjadi acuan dalam proses perancangan kontur penyangga pada area medial untuk mengurangi derajat flat foot. Proses perancangan menggunakan software Rhinoceros 6 dan proses manufaktur dengan cara cetak 3D. Hasil perancangan didistribusikan pada dua subjek untuk dilakukan evaluasi dampak penggunaan kontur penyangga. Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan kontur penyangga (shoe-insole), pemakaian kontur penyangga terbukti efektif dalam mengurangi derajat flat foot. }, issn = {2303-1972}, pages = {107--112} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/39028} }
Refworks Citation Data :
Telapak kaki merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki peran penting untuk beraktifitas. Dengan kondisi telapak kaki yang sehat, maka seseorang akan lebih seimbang ketika menopang beban tubuhnya. Tipe telapak kaki manusia dibagi menjadi tiga, yaitu telapak kaki normal, telapak kaki high arch (pes cavus) dan flat foot (low arch atau pes planus). Dikategorikan high arch apabila AI ≤ 0.21, normal apabila 0.26 ≥ AI > 0.21 dan flat foot apabila AI > 0.26. Kondisi flat foot dapat membuat seseorang mudah lelah saat berjalan atau berlari, karena kemampuan penyerapan beban kejutnya menurun. Apabila kondisi tersebut diperparah oleh jaringan otot telapak kaki yang lemah, dampak lainnya membuat penderita akan mengalami nyeri pada tumit dan menimbulkan benjolan pada pangkal luar jempol kaki. Penelitian tugas akhir ini mengevaluasi flexible flat foot hasil pemindaian 2D dan pemindaian 3D. Anatomi telapak kaki subjek hasil pemindaian 3D menjadi acuan dalam proses perancangan kontur penyangga pada area medial untuk mengurangi derajat flat foot. Proses perancangan menggunakan software Rhinoceros 6 dan proses manufaktur dengan cara cetak 3D. Hasil perancangan didistribusikan pada dua subjek untuk dilakukan evaluasi dampak penggunaan kontur penyangga. Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan kontur penyangga (shoe-insole), pemakaian kontur penyangga terbukti efektif dalam mengurangi derajat flat foot.
Last update: