skip to main content

RANCANG BANGUN MESIN CNC TENON – MORTISE

*Khaidir Noor  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia
Susilo Adi Widyanto  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia
Paryanto Paryanto  -  Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Salah satu penyebab produktifitas industri manufaktur pada UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia dikarenakan proses produksi yang dilakukan masih dilakukan secara manual oleh tangan manusia. Dengan pengadaan mesin perkakas modern seperti mesin Computer Numerical Control (CNC) diharapkan pelaku UKM mampu meningkatkan kualitas hasil produksi. Untuk mengatasi masalah ini disusun dan dibuatlah mesin CNC tenon – mortise dimana geometri dikhususkan untuk membuat pin atau lubang pada bahan baku kayu. Perancangan mesin ini memiliki desain dengan dimensi secara keseluruhan sebesar 990,30 mm x 1083,30 mm dan tinggi sebesar 1625,80 mm yang memiliki 3 sumbu gerak yaitu X, Y, dan Z. Untuk sistem gerak sumbu menggunakan ballscrew dan motor stepper sebagai penggeraknnya. Dari hasil perhitungan dengan acuan NSK, ukuran ballscrew didapatkan nilai yaitu lead 4 mm atau ≥ 4 mm dan diameter minimal shaft sebesar 3,31 mm pada sumbu X, 5,31 mm pada sumbu Y, dan 1,40 mm pada sumbu Z. Karena sistem penggerak yang akan digunakan pada setiap sumbu sama, maka dipilihlah ballscrew EBB 1605-4 dengan nilai dr = 13,1 mm dan lead 5 mm sesuai dengan katalog THK. Pengujian kelayakan mesin CNC tenon – mortise mengacu pada standar penerimaan mesin perkakas Schlesinger.

Fulltext View|Download
Keywords: ballscrew; mesin cnc tenon – mortise; schlesinger

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.