BibTex Citation Data :
@article{JTM12850, author = {Felix Utomo and Djoeli Satrijo and Toni Prahasto}, title = {DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM OFFSHORE PIPELINE AKIBAT PENGARUH BEBAN ARUS DAN GELOMBANG LAUT DI PT. PERTAMINA (PERSERO) UNIT PENGOLAHAN VI BALONGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA}, journal = {JURNAL TEKNIK MESIN}, volume = {4}, number = {3}, year = {2016}, keywords = {ASME B31.4 Chapter IX, sistem perpipaan, tegangan}, abstract = {Perancangan sistem perpipaan bawah laut ini mengacu pada code ASME B31.4 Chapter IX. Sistem perpipaan ini dibagi menjadi 3 jalur, yaitu jalur pipa SPM ( Single Point Mooring ) ke tangki ballast water , jalur pipa tangki black oil menuju SPM, dan jalur pipa SPM menuju tangki flushing oil . Jalur pipa tangki ballast water menuju SPM memiliki tekanan operasi 980.665 KPa, temperatur 40 o C, dan laju aliran 500 m 3 /hr. Jalur pipa tangki black oil menuju SPM memiliki tekanan operasi 196.133 KPa, temperatur 80 o C, dan laju aliran 1000 m 3 /hr. Jalur pipa SPM menuju tangki flushing oil memiliki tekanan operasi 196.133 KPa, temperatur 60 o C, dan laju aliran 500 m 3 /hr. Ketiga jalur perpipaan tersebut dimodelkan dengan gambar isometri menggunakan software PDMS dan dianalisa tegangannya menggunakan software Caesar II. Hasil analisa tegangan pada Caesar II didapatkan nilai tegangan tertinggi terdapat pada jalur black oil dengan besar 338995.2 KPa dan intensitas tegangan tertingginya 326198.5 KPa dengan tegangan ijinnya 358527.4 KPa. Ini terjadi pada pembebanan operation akibat berat, tekanan, temperatur pipa dan gelombang dan arus}, issn = {2303-1972}, pages = {317--324} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtm/article/view/12850} }
Refworks Citation Data :
Last update: