skip to main content

Strategi Dinas Pariwisata dalam Mengembangkan Kota Lama Semarang 2021 Pasca Pandemi Covid-19

*Ezra Rizky Putra  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
dewi - Erowati  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia
budi - setiyono  -  S1 Ilmu Pemerintahan, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kota Lama yang termasuk dalam kategori wisata budaya, menjadi penyumbang utama pendapatan Kota Semarang. Penurunan pendapatan pada tahun 2020 menunjukkan penurunan yang signifikan karena pendapatan dari mengunjungi Kota Lama tidak mencapai lebih dari 10 miliar, berbeda dengan tahun 2019 yang mencapai lebih dari 10 miliar. Sektor pariwisata mengalami penurunan yang sangat berdampak bagi perekonomian masyarakat yang mengandalkan pariwisata dalam hal ini masyarakat sekitar kawasan Kota Lama Semarang. Tujuan dalam penelitian adalah untuk menganalisis strategi Dinas Pariwisata dalam meningkatkan Pendapatan Daerah khususnya obyek wisata Kota Lama tahun 2021 pasca pandemi Covid-19 serta faktor pendukung dan penghambat Dinas Pariwisata dalam melaksanakan strategi tersebut. Penelitian menggunakan Teori Manajemen Strategis oleh David J Hunger dan Thomas L. Wheelen disertai dengan analisis SWOT serta Teori Pariwisata dan Teori Pendapatan Asli Daerah sebagai pendukung kerangka teori penelitian. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menemukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Kebijakan yang ditetapkan adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan memelihara Kota Lama kepada setiap elemen yang terlibat di kawasan Kota Lama dari unsur masyarakat, pelaku usaha UMKM, hingga para pengunjung. Akan tetapi, masih banyak kebijakan yang dinilai belum efektif untuk menjaga dan memelihara Kota Lama Semarang karena regulasi yang tidak efektif. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan upaya berupa penyediaan Gedung Galeri Kreatif sebagai upaya meningkatkan ekonomi kreatif di tengah masyarakat dan juga mendorong masyarakat untuk melakukan digitalisasi ekonomi terutama di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa digitalisasi ekonomi tidak menjadi solusi yang efektif untuk mempertahankan perekonomian di tengah kondisi pandemi Covid-19 sehingga masih banyak para pelaku usaha yang tetap menjalankan usahanya secara luar jaringan. Evaluasi juga dipantau melalui pelaporan kinerja dan keuangan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang dan juga melalui penyediaan sarana dan prasarana aparatur. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan transparansi anggaran melalui website SiRUP, namun transparansi anggaran tersebut masih banyak tidak diketahui oleh berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pariwisata Kota Lama Semarang. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang dinilai kurang dapat merangkul pihak-pihak lain dalam merumuskan rencana strategis juga dianggap sebagai salah satu faktor penghambat pelaksanaan rencana strategi pengembangan Kota Lama
Fulltext View|Download
Keywords: Kota Lama, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Covid-19

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.