BibTex Citation Data :
@article{JPGS2148, author = {Rizki Nugroho}, title = {EVALUASI PELAKSANAAN E-PROCUREMENT DI LINGKUNGAN KOTA TEGAL TAHUN 2010}, journal = {Journal of Politic and Government Studies}, volume = {0}, number = {0}, year = {2013}, keywords = {}, abstract = {Abstrak Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Kota Tegal telah mulai diterapkan sistem e- Procurement. Pada sistem e-Procurement seluruh proses lelang mulai dari pengumuman, mengajukan penawaran, seleksi, sampai pengumunan pemenang akan dilakukan secara online melalui situs internet (website). Semakin luasnya akses internet oleh masyarakat khususnya di pelaku bisnis konstruksi telah menjadikan e-Procurement ini fleksibel diterapkan dan menjadi suatu kebutuhan bagi pemerintahan yang modern. e-Procurement dipercaya sebagai alat atau instrumen untuk peningkatan good governance dan pelayanan publik karena akan meningkatkan efisiensi biaya, efektifitas, waktu siklus yang lebih cepat, meningkatkan akuntabilitas pemerintah. Dari sisi penyedia jasa kontruksi, keberhasilan dalam mengikuti sistem lelang adalaha salah satu factor penentu kelangsungan hidup perusahaan. Dari permasalahan tersebut dapat dijawab dengan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, interview (wawancara), dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, pengorganisasian data dan interpretasi data. Tulisan ini merupakan hasil studi dalam mengenali karakteristik pelaksanaan program e-Procurement uang ada saat ini di Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tegal kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai pelaksanaan sistem lelang elektronik yang diadakan di lingungan Pemerintah Kota Tegal. Beberapa kendala yang muncul, maka rekomendasi yang bisa disampaikan masyarakat Kurangnya SDM yang menguasai IT, ketersediaan koneksi internet yang terbatas. Sedangkan dari pemerintah yaitu keterbatasan SDM, Ada perbaikan sistem dari LKPP yang menyebabkan mengganggu proses 2 kenyamanan pada layanan sistem e-Procurement menjadi terhenti, sebagian panitia pengadaan masih ada yang belum menguasai aplikasi e-Procurement. Dan dari pihak pemerintah lebih giat lagi mengadakan pelatihan dan pengembangan penyedia barang secara elektronik di LPSE, perbaikan infrastruktur terutama masalah sistem e-Procurement mengalami kendala teknis dari pusat dan teknis jaringan. Kata kunci : e-Procurement, Penyedia barang, Pngadaan barang dan jasa.}, pages = {1--15} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpgs/article/view/2148} }
Refworks Citation Data :
Last update: