slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor
PENGARUH PELARUT YANG BERBEDA PADA EKSTRAKSI Spirulina platensis SERBUK SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE SOXHLETASI | Anam | Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan skip to main content

PENGARUH PELARUT YANG BERBEDA PADA EKSTRAKSI Spirulina platensis SERBUK SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE SOXHLETASI

*Choirul Anam  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Tri Winarni Agustini  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
- Romadhon  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Mikroalga Spirulina platensis merupakan salah satu dari mikroalga hijau biru yang berpotensi untuk dimanfaatkan, karena diduga memiliki kandungan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan. Metode ekstraksi dan pelarut merupakan faktor penting dalam memperoleh senyawa antioksidan yang diinginkan. Salah satu metode ekstraksi yang diduga optimum untuk mengekstrak senyawa bioaktif adalah Soxhletasi, karena menggunakan pelarut yang selalu baru dalam proses ekstraksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi metode Soxhletasi sebagai salah satu metode untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dan mengetahui aktivitas antioksidan berdasarkan pelarut yang berbeda (aseton dan etil asetat) pada S. platensis. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah S. platensis serbuk, aseton dan etil asetat. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratoris, data yang diperoleh selanjutnya diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan metode Soxhletasi memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengekstraksi senyawa bioaktif pada biomassa serbuk S. platensis. Rendemen yang didapatkan ekstrak aseton sebesar 4,11% dan etil asetat sebesar 3,46%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak aseton dan etil asetat mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode penghambatan radikal bebas DPPH menunjukkan hasil bahwa ekstrak aseton mempunyai aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan ekstrak etil asetat. Ekstrak aseton mempunyai nilai IC50 64,712 ppm, IC50 ekstrak etil asetat sebesar 74,519 ppm, dan kuersetin yang digunakan sebagai standar memiliki nilai IC50 21,616 ppm. Nilai Aw ekstrak aseton sebesar 0,667 dan ekstrak etil asetat 0,670. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aseton dapat mengekstrak senyawa bioaktif lebih baik dibandingkan etil asetat.

 

Microalgae Spirulina platensisis one of green-blue microalgae which potentially utilized, because approximately has bioactive compound that functioned as an antioxidant. Extraction method and solvent are important factors in getting a desired antioxidant compound. One of the optimal extraction method to extracting bioactive compound is Soxhletation, because this method always using a new resolvent in its process. The purpose of this research was to observe the Soxhletation potential as one of the method for extracting bioactive compound and to know antioxidant activity based on different solvent (aceton and ethyl acetat) to extract S. platensis. The materials used in this research were S. platensis powder, acetone and etil acetate. Research method used was experimental laboratories, the next acquired data processed in a descriptif method. The result of research showed that Soxhletation method had better ability in extracting bioactive compound in biomass S. platensis powder. Yield resulted from acetone extract was 4.11% and etil acetate extract was 3.46%. The result of phytochemical screening test showed that acetone and etil acetate extract contained bioactive compound that can be used as antioxidant. Antioxidant activity of the samples with free radical resistance DPPH showed that acetone extract had better antioxidant activity than etil acetate extract. Acetone extract had IC50 64.712 ppm, ethyl acetate extract had 74.519 ppm, and quercetin that used as a standard had IC50 21.616 ppm. Water activity of  S. platensis extracted with acetone was 0.667 and ethyl acetate was 0.670. Thus it could be concluded that the acetone was better for extracting bioactive compound than etil acetate in S. platensis.

Fulltext View|Download
Keywords: Spirulina platensis; Soxhletasi; Aktivitas antioksidan; aseton dan etil asetat

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.