BibTex Citation Data :
@article{JPBHP2861, author = {Rizky Yanuari and Titi Surti and Fronthea Swastawati}, title = {ANALISA KUALITAS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) ASAP YANG DIOLAH DENGAN METODE PENGASAPAN BERBEDA}, journal = {Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan}, volume = {2}, number = {3}, year = {2013}, keywords = {Kualitas, Ikan bandeng, Smoking cabinet, Asap cair.}, abstract = { Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ikan asap adalah metode pengasapan. Kandungan fenol akan menentukan kenampakan ikan asap yang mengkilat dan rasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas ikan bandeng asap yang diolah dengan metode berbeda, smoking cabinet (SC) dan asap cair (AC). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental lapangan dengan uji statistik independent sample t-test . Hasil uji organoleptik ikan bandeng asap metode SC dan AC nilai rata-rata 8,50 dengan selang kepercayaan 8,20 £ m £ 8,79 dan 8,33 £ m £ 8,59, (P>0,05). Kadar air berturut-turut 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa Kadar abu 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa kadar protein 24,94% dan 29,54%. Hasil analisa kadar lemak 7,62% dan 9,59%. Kandungan fenol berturut-turut 0,145 % (1450 ppm) dan 0,098 % (980 ppm) (P<0,01). Hasil uji formalin secara kualitatif ikan asap dari kedua metode negatife mengandung formalin. Kualitas ikan asap kedua metode hampir sama, ini dapat dilihat dari hasil uji organoleptik dan kadar proksimat, kadar air ikan bandeng asap kedua metode sudah memenuhi standar SNI (60%). Kandungan fenol SC lebih tinggi dibandingkan AC. AC sebagai alat pengasapan dinilai lebih aman dibandingkan metode Smoking cabinet . }, issn = {2442-4145}, pages = {46--55} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/2861} }
Refworks Citation Data :
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ikan asap adalah metode pengasapan. Kandungan fenol akan menentukan kenampakan ikan asap yang mengkilat dan rasa yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas ikan bandeng asap yang diolah dengan metode berbeda, smoking cabinet (SC) dan asap cair (AC). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental lapangan dengan uji statistik independent sample t-test. Hasil uji organoleptik ikan bandeng asap metode SC dan AC nilai rata-rata 8,50 dengan selang kepercayaan 8,20 £ m £ 8,79 dan 8,33 £ m £ 8,59, (P>0,05). Kadar air berturut-turut 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa Kadar abu 60,71% dan 56,08% (P<0,05). Hasil analisa kadar protein 24,94% dan 29,54%. Hasil analisa kadar lemak 7,62% dan 9,59%. Kandungan fenol berturut-turut 0,145 % (1450 ppm) dan 0,098 % (980 ppm) (P<0,01). Hasil uji formalin secara kualitatif ikan asap dari kedua metode negatife mengandung formalin. Kualitas ikan asap kedua metode hampir sama, ini dapat dilihat dari hasil uji organoleptik dan kadar proksimat, kadar air ikan bandeng asap kedua metode sudah memenuhi standar SNI (60%). Kandungan fenol SC lebih tinggi dibandingkan AC. AC sebagai alat pengasapan dinilai lebih aman dibandingkan metode Smoking cabinet.
Last update: