BibTex Citation Data :
@article{JO7692, author = {Hendana Pristiwan and Agus D. S and Denny Sugianto}, title = {PEMETAAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI DI PERAIRAN MUARA BANJIR KANAL BARAT SEMARANG MENGGUNAKAN DATA SATELIT LANDSAT 8}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Muatan Padatan Tersuspensi, Citra Satelit Landsat 8, Sungai Banjir Kanal Barat Semarang}, abstract = { Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai yang membelah kota Semarang dan digunakan sebagai drainase kota karena letaknya yang berada di tengah pemukiman padat penduduk. Adanya normalisasi yang dilakukan pada tahun 2013 telah mampu mengembalikan fungsi utama Sungai Banjir Kanal Barat yakni sebagai saluran pengendali banjir, akan tetapi normalisasi ini berdampak pada keramba ikan penduduk setempat yang sebagian ikannya mati karena banyaknya muatan padatan tersuspensi di perairan tersebut. Muatan padatan tersuspensi adalah semua zat padat atau partikel dengan ukuran diameter lebih besar dari 1 µm yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter pori 0.45 µm dimana partikel ini mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan muatan padatan tersuspensi di Muara Sungai Banjir Kanal Barat melalui analisis citra penginderaan jauh dengan menggunakan data citra satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan survei lapangan menggunakan purposive sampling method. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi muatan padatan tersuspensi dari pengolahan citra adalah 24.26-180.5 mg/l dan hasil pengamatan lapangan sebesar 24.67-186.50 mg/l. Uji ketelitian klasifikasi konsentrasi muatan padatan tersuspensi sebesar 84.23%. Hasil reklasifikasi menunjukkan distribusi konsentrasi muatan padatan tersuspensi di sungai dan garis pantai pada umumnya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan di laut lepas. }, pages = {280--286} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/7692} }
Refworks Citation Data :
Sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu sungai yang membelah kota Semarang dan digunakan sebagai drainase kota karena letaknya yang berada di tengah pemukiman padat penduduk. Adanya normalisasi yang dilakukan pada tahun 2013 telah mampu mengembalikan fungsi utama Sungai Banjir Kanal Barat yakni sebagai saluran pengendali banjir, akan tetapi normalisasi ini berdampak pada keramba ikan penduduk setempat yang sebagian ikannya mati karena banyaknya muatan padatan tersuspensi di perairan tersebut. Muatan padatan tersuspensi adalah semua zat padat atau partikel dengan ukuran diameter lebih besar dari 1 µm yang tertahan pada saringan milipore dengan diameter pori 0.45 µm dimana partikel ini mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan peruntukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan muatan padatan tersuspensi di Muara Sungai Banjir Kanal Barat melalui analisis citra penginderaan jauh dengan menggunakan data citra satelit Landsat 8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan survei lapangan menggunakan purposive sampling method. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi muatan padatan tersuspensi dari pengolahan citra adalah 24.26-180.5 mg/l dan hasil pengamatan lapangan sebesar 24.67-186.50 mg/l. Uji ketelitian klasifikasi konsentrasi muatan padatan tersuspensi sebesar 84.23%. Hasil reklasifikasi menunjukkan distribusi konsentrasi muatan padatan tersuspensi di sungai dan garis pantai pada umumnya mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan di laut lepas.
Last update: