BibTex Citation Data :
@article{JO7691, author = {May Vimeris and Denny Sugianto and Wahyu S}, title = {Kajian Refraksi-Difraksi dan Transformasi Penjalaran Gelombang Laut di Perairan Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {Konversi Gelombang, Penjalaran Gelombang, Perairan Pantai Tapak Paderi}, abstract = { Abstrak Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu merupakan pantai yang telah beralih fungsi dari kawasan pelabuhan menjadi kawasan pantai wisata akibat kurangnya informasi terkait penjalaran gelombang laut di perairannya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi transformasi penjalaran gelombang terkait refraksi dan difraksi gelombang di perairan Tapak Paderi Kota Bengkulu berdasarkan jalur pengamatan. Proses pengolahan data terdiri dari konversi gelombang per musim dari data angin 10 tahun dan proses model simulasi penjalaran gelombang menggunakan BOUSS2D dari program Surface Water Modeling System 11. Hasil pengukuran lapangan selama tiga hari di perairan Tapak Paderi menghasilkan tinggi signifikan 1,6 m dan periode signifikan 7,75 s. Hasil konversi angin menggunakan metode SMB mengasilkan resume data gelombang per musim selama sepuluh tahun. Gelombang signifikan tertinggi di perairan Tapak Paderi terjadi pada musim Timur dan peralihan II, masing-masing memiliki tinggi signifikan 2,23 m dan 2,0 m dengan periode signifikan 7,12 s dan 7,0. Gelombang di perairan Tapak Paderi memiliki dua arah datang dominan, yakni gelombang datang dari kelompok fetch barat laut dan kelompok fetch selatan. Hasil analisis simulasi model berdasarkan jalur pengamatan menunjukkan bahwa gelombang mengalami refraksi di jalur pengamatan 1, mengalami difraksi setelah adanya Gosong Patasembilan di jalur pengamatan 2, mengalami difraksi setelah adanya anak Gosong Patasembilan dan konvergensi gelombang pada Tanjung Pantai Tapak Paderi di jalur pengamatan 3, mengalami konvergensi pada daerah tanjung dan divergensi pada daerah teluk di jalur pengamatan 4. Sedangkan untuk tinggi gelombang terendah sebesar 0,29 m terjadi pada musim peralihan II pada titik pengamatan di belakang ujung bangunan pantai Tapak Paderi. }, pages = {270--279} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/7691} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Last update: