BibTex Citation Data :
@article{JO5886, author = {Patar Widyanto and Muslim Muslim and Heny Suseno and Murdahayu Makmur}, title = {PENGARUH BATIMETRI PERAIRAN TERHADAP DISTRIBUSI PLUTONIUM-239/240 (239/240Pu) DALAM SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK}, journal = {Journal of Oceanography}, volume = {3}, number = {3}, year = {2014}, keywords = {Radionuklida, Sedimen, Batimetri, Perairan Gresik}, abstract = { Abstrak Keberadaan suatu unsur radionuklida secara alamiah sudah terdapat di dunia oleh proses alam dalam tubuh bumi itu sendiri,selain itu berbagai aktivitas manusia juga menyebabkan keberadaan aktivitas suatu unsur radionuklida. Plutonium-239/240 adalah radionuklida reaktif (non konservatif) di mana unsur radionuklida ini lebih mudah berpindah dari laut yang disebabkan afinitasnya terhadap permukaan partikel alam yang menyebabkan radionuklida ini tenggelam ke dasar laut dan masuk ke dalam sedimen . Sifat toxic dari plutonium-239/240 menjadi perhatian khusus bagi pemantauan pencemaran laut di Perairan Gresik. Pergerakan arus laut secara terus menerus menjadi salah satu faktor pembentuk pantai, yang juga berperan dalam distribusi dari suatu pencemaran tertentu. Batimetri perairan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi arus laut, di mana semakin tinggi kemiringan suatu dasar perairan semakin besar pula kecepatan arusnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh batimetri perairan terhadap distribusi aktivitas 239/240 Pu dalam sedimen di perairan Gresik . Metode penelitian ini adalah metode deskriptif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa batimetri perairan Gresik pada lokasi penelitian berkisar antara 68cm hingga 341cm. Batimetri perairan berpengaruh terhadap distribusi Plutonium-239/240 dalam sedimen, dimana aktivitas radionuklida plutonium-239/240 cenderung lebih tinggi pada perairan yang dangkal dan mengalami penurunan aktivitas diperairan yang dalam. }, pages = {448--453} url = {https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/joce/article/view/5886} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Keberadaan suatu unsur radionuklida secara alamiah sudah terdapat di dunia oleh proses alam dalam tubuh bumi itu sendiri,selain itu berbagai aktivitas manusia juga menyebabkan keberadaan aktivitas suatu unsur radionuklida. Plutonium-239/240 adalah radionuklida reaktif (non konservatif) di mana unsur radionuklida ini lebih mudah berpindah dari laut yang disebabkan afinitasnya terhadap permukaan partikel alam yang menyebabkan radionuklida ini tenggelam ke dasar laut dan masuk ke dalam sedimen. Sifat toxic dari plutonium-239/240 menjadi perhatian khusus bagi pemantauan pencemaran laut di Perairan Gresik. Pergerakan arus laut secara terus menerus menjadi salah satu faktor pembentuk pantai, yang juga berperan dalam distribusi dari suatu pencemaran tertentu. Batimetri perairan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi arus laut, di mana semakin tinggi kemiringan suatu dasar perairan semakin besar pula kecepatan arusnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh batimetri perairan terhadap distribusi aktivitas 239/240Pu dalam sedimen di perairan Gresik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batimetri perairan Gresik pada lokasi penelitian berkisar antara 68cm hingga 341cm. Batimetri perairan berpengaruh terhadap distribusi Plutonium-239/240 dalam sedimen, dimana aktivitas radionuklida plutonium-239/240 cenderung lebih tinggi pada perairan yang dangkal dan mengalami penurunan aktivitas diperairan yang dalam.
Last update: