skip to main content

Morfometri Rajungan (Portunus pelagicus) Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin, Tingkat Kematangan Gonad, dan Faktor Kondisi di Perairan Pegagan Madura

*Leni Maryani  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang, Indonesia
Ahmad Sundoko  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang, Nauru
Lailatul Qomariah  -  Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia, Indonesia
Farhan Rahmadan  -  Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia, Indonesia
Tiara Santeri  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang, Indonesia
Ragil Susilowati  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Sumber daya rajungan saat ini telah mengalami tekanan terhadap kelangsungan hidup akibat semakin meningkatnya upaya penangkapan di alam. Pengelolaan sumberdaya rajungan diperlukan informasi tentang kondisi biologi rajungan untuk penetapan ukuran, jenis kelamin, dan jumlah yang boleh ditangkap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur ukuran lebar karapas dalam hubungannya dengan perbedaan jenis kelamin, tingkat kematangan gonad, dan faktor kondisi rajungan. Metode yang digunakan adalah metode observasi melalui pengukuran lebar, berat, dan tingkat kematangan gonad kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ukuran rajungan termasuk dalam kategori rajungan remaja hingga dewasa baik untuk rajungan jantan maupun rajungan betina. Pola pertumbuhan rajungan jantan koefesien nilai b sebesar 3,09 dan rajungan betina 3,14 menunjukkan pola pertumbuhan rajungan di perairan Perairan Pegagan Madura bersifat allometrik positif. Sebagian besar rajungan betina berada pada fase matang gonad sehingga faktor kondisi rajungan betina cenderung lebih rendah dibandingkan rajungan jantan hal ini disebabkan sebagian besar rajungan betina baru melewati fase pemijahan. Perlu adanya perlindungan terhadap rajungan yang semakin menurun dikarenakan penangkapan yang berlebihan.

 

 

The current blue swimming crab resources have experienced pressure on survival due to increasing fishing efforts in nature. Management of crab resources requires information on the biological conditions of crabs to determine the size, sex, and number that can be caught. This study aims to analyze the structure of carapace width concerning sex differences, gonad maturity levels, and crab condition factors. The observation method is used to measure the width, weight, and gonad maturity levels and then analyze them descriptively. The study results showed that based on the size, the crabs are included in the juvenile to adult crabs category for both male and female crabs. The growth pattern of male crabs with a coefficient of b value of 3.09 and female crabs 3.14 indicates that the growth pattern of crabs in the waters of Pegagan Madura Island is Allometric positive. Most female crabs are in the gonad maturity phase, so the condition factor of female crabs tends to be lower than male crabs because most female crabs have just passed the spawning phase. There needs protection for crabs, which are declining due to excessive fishing.

Fulltext View|Download
Keywords: Allometrik positif; lebar karapas; gonad; pemijahan

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.